SuaraJogja.id - Ratusan petani bawang merah di Kalurahan Srikayangan, Kapanewon Sentolo, Kulon Progo mengalami kerugian besar akibat serangan hama yang merusak tanaman. Serangan ini melanda sekitar 200 hektar lahan, atau setara dengan 2 juta meter persegi.
Diperkirakan rata-rata kerugian mencapai Rp5 juta per 1.000 meter persegi lahan. Total kerugian diprediksi mencapai Rp10 miliar, menurut
Carik Srikayangan, Ujang Supriyadi menjelaskan bahwa biaya produksi untuk 1.000 meter persegi lahan bawang merah biasanya sebesar Rp15 juta, namun hasil penjualan rata-rata hanya mencapai Rp8 juta hingga Rp10 juta.
"Hal ini menyebabkan kerugian sekitar Rp5 juta per 1.000 meter persegi. Beberapa petani bahkan hanya bisa menjual hasil panen mereka seharga Rp3 juta akibat serangan hama yang parah, dan ada juga yang tidak bisa menjual sama sekali," kata Ujang dikutip dari Harianjogja.com---jaringan Suarajogja.id, Rabu (16/10/2024).
Baca Juga: Kulon Progo Membentuk Tim Revitalisasi Pendidikan untuk serap Tenaga Kerja
Berbeda dengan petani lainnya, Ujang sendiri tidak mengalami kerugian besar karena ia menanam varietas lokal bawang merah Srikayangan yang lebih tahan hama.
"Varietas lokal ini lebih tahan terhadap hama dibandingkan varietas lainnya, sehingga saya tidak terlalu merugi," jelasnya.
Varietas bawang merah lokal Srikayangan sudah dibudidayakan sejak tahun 1990-an oleh para petani di wilayah tersebut.
Hendro Santoso, Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Sentolo, juga membenarkan bahwa varietas lokal ini lebih tahan hama dibandingkan varietas Nganjuk yang banyak ditanam petani lainnya. Hendro juga menambahkan bahwa salah satu penyebab utama serangan hama ini adalah virus yang kemungkinan besar sudah ada dalam bibit bawang merah.
Oleh karena itu, ia mendorong para petani untuk menggunakan bibit varietas lokal yang sudah terbukti lebih tahan terhadap serangan hama.
Baca Juga: BPBD Kulon Progo Ajukan Perpanjangan Status Tanggap Darurat Kekeringan
Dengan menanam varietas lokal yang lebih tahan hama, diharapkan kerugian petani bawang merah di Kalurahan Srikayangan dapat diminimalkan pada masa mendatang.
Berita Terkait
-
Metode Perhitungan Kerugian Negara di Kasus Timah jadi Sorotan, Bagaimana Sebenarnya?
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
-
Dana Pinjol KoinWorks Rp365 Miliar Dibawa Kabur Borrower, Investor Resah
-
Heboh! Ahli Pertambangan Bantah Kerugian Lingkungan Bisa Dipidana
-
Ikut Rugikan Negara Rp 300 Triliun, Eks Kadis ESDM Babel Dituntut 7 Tahun Penjara
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Antam Masih Bertahan Tinggi di Level Rp1.541.000/Gram Pada Akhir Pekan
-
Sambut Presiden dengan Kemewahan, Mercedes-Maybach S650 Pullman Jadi Tunggangan Prabowo di Abu Dhabi
-
Tangan Kanan Bongkar Shin Tae-yong Punya Kendala di Timnas Indonesia: Ada yang Ngomong...
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
Terkini
-
Dukung Pemberdayaan Disabilitas, BRI Hadir di OPPO Run 2024
-
Tak Gelar Kampanye Akbar, Paslon Harda-Danang Lakukan Hal ini di 17 Kapanewon
-
Latihan Intensif Tak Berdampak, PSS Sleman Dipermalukan Tamunya PSBS Biak
-
Menteri Kebudayaan Buka Pekan Warisan Budaya Takbenda di Jogja, Optimisme Jadikan Kebudayaan Indonesia Mendunia
-
Penuhi Kebutuhan Kambing Secara Mandiri, Untoro-Wahyudi Luncurkan 1 Desa 1 Entrepreneur