SuaraJogja.id - Lurah Balecatur Andri Septianto melarang para sales memasuki kawasan perkampungan warga terdampak tol Jogja-Solo-YIA di wilayahnya. Hal ini dilakukan agar para warga terdampak penerima uang ganti rugi (UGR) bisa lebih tenang.
Selain tak diperbolehkan berkeliling kampung, para sales pun dibatasi pergerakannya di Kantor Kalurahan Balecatur. Termasuk tidak memberikan izin untuk mendirikan stan berjualan.
"Sales tidak rekomendasikan dulu. Mereka cuma di depan (Kantor Kalurahan Balecatur) tidak boleh masuk. Kalau ingin masuk kampung, dari saya jangan, tidak mengizinkan itu. Biar warga fokus dulu," kata Andri di Kantor Kalurahan Balecatur, Jumat (18/10/2024).
Disampaikan Andri, larangan dan pembatasan sales itu bukan tanpa alasan. Dia memikirkan para warga yang diyakini sudah memiliki rencana tersendiri usai menerima pembayaran UGR.
"Mereka (warga terdampak tol) pasti sudah punya planning. Biar jalankan sesuai rencana yang sudah direncanakan. Jangan diganggu dulu," tuturnya.
Kendati demikian, Andri pun tak serta merta melarang warganya untuk menggunakan UGR yang sudah diterima. Pasalnya hal tersebut merupakan hak personal dari para warga.
Dia hanya bisa mengingatkan dan mengimbau para warga untuk memanfaatkan secara bijak uang yang tak sedikit itu. Penggunaan UGR dengan membeli aset atau investasi menjadi yang disarankan.
"Harapannya dari aset balik ke aset, hilang tanah dibelikan tanah, tapi itu masing-masing. Mungkin ada keperluan apa yang mendesak. Tapi harapannya menerima uang (UGR) jangan lalu hidup mewah, terus boros, nanti kedepannya tidak punya aset lagi," ungkapnya.
Diungkapkan Andri, ada 10 bidang tanah di Padukuhan Pasekan Lor yang terdampak tol. Semua lahan terdampak itu merupakan ladang persawahan.
Baca Juga: Empat Hari Operasi Zebra Progo 2024, Ribuan Pengendara di Sleman Kena Teguran hingga Tilang
Lahan tersebut bernilai dengan kisaran Rp1,8 hingga Rp2 juta. Dengan tanah terkecil seluas 3 meter persegi dan terbesar mencapai 1.920 meter persegi.
"Kalau secara total di Balecatur ada 430 bidang tanah yang terdampak. Campuran dari sawah dan permukiman. Tersebar di 6 dusun, Pasekan Lor, Pasekan Kidul, Nyamplong Lor, Nyamplung Kidul, Kluwih dan Gejawan Wetan," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa Mendapatkan Pendampingan dari BRI untuk Pembekalan Bisnis dan Siap Ekspor
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi