SuaraJogja.id - Pebalap asal Kecamatan Pajangan Kabupaten Bantul, Aldi Satya Mahendra berhasil menjadi champion dalam FIM Super Sport 300 World Championship 2024. Ia memastikan diri menjadi juara dunia , setelah finis pertama di ajang balapan tersebut yang berlangsung di Sirkuit Jerez, Spanyol Minggu (20/10/2024) kemarin
Ibunda Aldi Dessy Prasanti tak menampik jika Aldi lahir dengan darah pembalap. Sebab dia dan suaminya juga pernah merasakan jadi pembalap. ayah dan ibunya merupakan mantan pebalap road race di era tahun 90an lalu.
"Jadi memang kami didik dengan gen balap," ujar dia.
Hidup di lingkungan orangtua mantan pebalap motor, Aldi sudah dikenalkan dengan dunia otomotif sejak kecil. Dari umur enam tahun Aldi sudah dikenalkan dengan motor.
Dan sejak usia 7 tahun, anak keduanya itu sudah mengawali karir sebagai pembalap. Dulu awalnya Aldi ikut motor cross dan sempat merasakan tahta tertinggi di kelas 50 cc meski usianya baru 7 tahun.
Namun karena kedua orangtuanya berasal dari kelas roadrace maka Dessy dan suamipun mengarahkan anaknya untuk terjun di balap road race. Di kelas ini, kemampuan Aldi terus diasah dan menunjukkan skill yang bisa membawanya juara.
"Akhirnya pabrikan motor Yamaha melirik Aldi untuk menjadi salah satu pebalap tetap. Itu pada usia 8 tahun. Ya dari awal memang sudah ikut tim Motoprix, terus dikontrak sama Yamaha," ucapnya.
Dari sana, Aldi terus berkembang hingga akhirnya tim Yamaha memutuskan Aldi untuk ikut di balap kelas superbike 300 cc. Dan 2024 ini Aldi menyandang status rookie karena tahun pertama Aldi mengikuti ajang kelas dunia ini. Kendati demikian Aldi ternyata langsung menjadi juara dunia di tahun pertamanya.
Sebagai orangtua, Dessy mengaku senang karena anaknya bisa membuat bangga keluarga dan bangsa Indonesia. Aldi mampu mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Sebab, Aldi menjadi pebalap pertama asal Indonesia yang memenangkan kejuaraan dunia di kelas Superbike 300 cc.
Baca Juga: Kronologi Lengkap Tabrakan Maut 3 Truk di Bantul, Berawal dari Upaya Mendahului
"Senang, nggak bisa berkata-kata lagi. Jadi saya sejak dulu memang mendoktrin Aldi dan kakaknya (Galang Hendra Pratama), salah satu dari mereka harus jadi juara dunia," ucapnya.
Dessy-pun tak menampik jika selama ini DIY tidak memiliki fasilitas penunjang latihan bagi para atlet balap bisa tersedia, khususnya di Yogyakarta. Dan untuk latihan sehari-hari, Aldi memanfaatkan lapangan parkir Stadion Mandala Krida Yogyakarta.
"Ya kami terpaksa harus mencari area sirkuit di daerah lain untuk melatih anaknya dengan biaya yang cukup tinggi. Kebetulan juga banyak pembalap yang aslinya dari Jogja, karena nggak punya sirkuit, kan jadinya harus cari ke Boyolali, Semarang, atau ke tempat lain. Semoga Jogja bisa punya sirkuit sendiri untuk para pembalap Jogja ," ujarnya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Tampang Pelaku Penganiayaan Pemuda Asal Bantul hingga Tewas, Korban Disiksa di Empat Lokasi Berbeda
-
KPU Bantul Kerahkan 90 Tenaga untuk Sortir dan Lipat Surat Suara Pilkada, Sebagian dari Disabilitas
-
Salah Sasaran, Polisi di Bantul Dianiaya Warga Saat Kejar Pemotor Bersenjata Tajam
-
Bantu UMKM Bertahan di Tengah Deflasi, Pemerintah Genjot Bansos dan Program Pembiayaan
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Terbaik, Ideal untuk Gaming dan Kerja Harian
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
Terkini
-
Kritik Tajam MPBI DIY: Pemerintah Disebut Pakai Rumus Upah yang Bikin Buruh Gagal Hidup Layak
-
Pemkot Yogyakarta Targetkan 100 Rumah Tak Layak Huni Selesai Direnovasi Akhir Tahun 2025
-
Trah Sultan HB II Ultimatum Inggris! Ribuan Manuskrip Geger Sepehi 1812 Harus Dikembalikan
-
Terdesak Utang Pinjol, Pemuda di Sleman Nekat Gasak Laptop di Kos-Kosan
-
Faber Instrument: UMKM Kayu Jati Cianjur yang Sukses Tembus Pasar Global Berkat Dukungan BRI