SuaraJogja.id - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Yogyakarta memastikan mengawasi seluruh proses penyelenggaraan debat pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Yogyakarta pada Pilkada 2024.
"Untuk debat ini jelas, kami melakukan pengawasan bahkan sejak persiapan," ujar Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kota Yogyakarta Jantan Putra Bangsa di Yogyakarta, Selasa.
Jantan mengatakan pengawasan telah dimulai saat pembahasan sejumlah materi debat oleh KPU Yogyakarta beserta tim perumus dan para akademisi.
"Saat KPU menggelar rapat dengar pendapat dengan mengundang seluruh akademisi, 'stakeholder', kemudian dinas terkait untuk memberikan masukan dan lain sebagainya. Itu Kami juga sudah melakukan pengawasan," ujarnya.
Baca Juga: Didukung Pekerja Informal di Pilkada Sleman, Harda-Danang Siap Naikkan UMK Sleman
Sementara itu, terkait teknis pengawasan saat debat, ia mengaku masih akan berkoordinasi dengan KPU Kota Yogyakarta.
"Mengenai tata caranya ini memang saya belum detail mengamati. Karena ini belum sampai pada eksekusi, tapi nanti saya juga akan koordinasi dengan KPU, apa saja yang nanti dilarang, dan apa saja yang diperbolehkan," ujar dia.
Dia juga mengaku belum mendapatkan informasi mengenai lokasi yang bakal dipilih KPU Kota Yogyakarta untuk pelaksanaan debat.
Apabila pelaksanaan debat di kampus, menurut dia, harus mendapat izin dari pihak perguruan tinggi dan dipastikan tanpa atribut kampanye pemilu.
"Tentu ikut aturan seperti harus dilaksanakan Sabtu dan Minggu dan harus se-izin rektor. Kalau di perguruan tinggi tidak boleh pakai atribut-atribut," ujar dia.
Baca Juga: KPU Bantul Kerahkan 90 Tenaga untuk Sortir dan Lipat Surat Suara Pilkada, Sebagian dari Disabilitas
KPU Kota Yogyakarta bakal menggelar debat paslon Pilkada Kota Yogyakarta sebanyak tiga kali yakni pada 9, 14, dan 21 November 2024.
"Imbauan kami seluruh pasangan calon, juga penyelenggara pemilu baik KPU maupun Bawaslu agar menaati aturan sehingga pilkada di Kota Yogyakarta berjalan dengan baik sampai dengan pelantikan nanti," ucap Jantan.
Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Kota Yogyakarta Agus Muhammad Yasin menjelaskan bahwa debat pertama akan dilaksanakan oleh calon wali kota, debat kedua oleh calon wakil wali kota, dan debat penutup akan dilakukan gabungan keduanya.
Yasin juga memastikan bahwa seluruh unsur dari tim perumus materi, panelis, hingga moderator debat terjamin netralitasnya.
Pelaksanaan Pilkada Kota Yogyakarta 2024 diikuti tiga pasangan calon, yakni Heroe Poerwadi-Sri Widya Supeno, Hasto Wardoyo-Wawan Harmawan, dan Afnan Hadikusumo-Singgih Raharja.
Berita Terkait
-
6 Fakta Sejarah di Balik Pembangunan Istana Air Tamansari
-
Menelusuri Sejarah Tenggara Kraton Yogyakarta Bersama Alon Mlampah dan Rotaract
-
Berencana Liburan ke Keraton Yogyakarta? Ini Harga Tiket dan 5 Pengalaman Unik yang Didapat
-
Daftar Pantai di Jogja Untuk Libur Lebaran 2025 Beserta Harga Tiketnya
-
7 Tempat Wisata Murah di Jogja, Cocok Dikunjungi saat Libur Lebaran
Terpopuler
- Manajer Jelaskan Emil Audero Terkesan 'Hilang' dari Timnas Indonesia
- Erick Thohir Singgung Kevin Diks dan Sandy Walsh: Saya Tidak Tahu
- Manajer Respons Potensi Dean James hingga Joey Pelupessy Rusak Keseimbangan Timnas Indonesia
- Viral Ormas Pemuda Pancasila Segel Pabrik Diduga Karena Tidak Mau Bayar Setoran
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur yang Lagi Pusing gegara Riau Defisit Anggaran
Pilihan
-
Eksklusif Kas Hartadi: Timnas Indonesia Bisa Menang Lawan Australia
-
Lahan di IKN Diperebutkan, DPRD PPU Minta Pemerintah Tidak Tutup Mata: Lindungi Rakyat!
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Terbaik Jelang Lebaran 2025
-
Media Australia: Pemain Naturalisasi Ancam Patriotisme Timnas Indonesia
-
Mobil Elektrifikasi Makin Diminati, Toyota Indonesia Optimistis Ekspor 3 Juta Mobil Tahun Ini
Terkini
-
Jutaan Orang Diprediksi Melintas Sleman saat Lebaran, Infrastruktur Jalur Alternatif Dipersiapkan
-
Bus Dilarang Melintas Kota Jogja untuk Cegah Macet saat Lebaran? Begini Penjelasan Wali Kota
-
Jalur Clongop kerap Longsor, Pemda DIY Baru Gelontorkan Rp15 Miliar untuk Dua Lokasi
-
Efisiensi Pemerintah dan Larangan Studi Tour: Pariwisata Sleman di Ujung Tanduk?
-
Istirahat di Angkringan Berujung Celurit, Pria di Sleman Jadi Korban Pembacokan Brutal