SuaraJogja.id - Penganiayaan di sebuah warung sate di kawasan Prawirotaman Kota Jogja yang mengakibatkan dua orang terluka ternyata berbuntut panjang. Sebab, dua orang korban tersebut ternyata adalah santri dari Pondok Pesantren Al Fathimiyah Krapyak, Yogyakarta.
Sempat beredar narasi kronologi terkait penganiayaan terhadap dua orang santri yang tengah membeli sate. Bahkan jika dalam 1x24 jam pihak kepolisian tidak bisa mengamankan para pelaku maka para santri bakal bergerak untuk melakukan penangkapan.
Hal itu menjadi ramai di media sosial Facebook dengan narasi yang menjelaskan bahwa dua korban yang merupakan santri itu adalah korban salah sasaran.
Dituliskan juga oleh pemilik akun Rendy Ndonk, bahwa pelaku dan para rombongannya dalam keadaan mabuk minuman keras.
"Sedikit kronologi, saat dua orang santri ini sedang menikmati makan sate ayam di daerah Prawirotaman, tiba-tiba datang sekelompok orang yang melempari santri dengan botol miras dan meneriaki si santri 'ini dia pelakunya', lalu terjadilah pengeroyokan dan penusukan," tulis narasi yang dikutip dari akun Rendy Ndonk, Kamis (24/10/2024).
"Kami meminta pada pihak kepolisian agar dalam 1x24 jam bisa menangkap pelaku, jika tidak bisa maka santri akan bergerak sebagaimana 10 November 1945 ( Perang Santri )," tulis narasi itu bernada mengancam.
Menanggapi hal tersebut, Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) langsung melakukan langkah antisipasi. Mereka kemudian membuat pernyataan sikap agar para santri dan anggota GP Ansor untuk menahan diri.
Pimpinan Wilayah GP Ansor DIY, Abdul Muis dalam pernyataan sikap tersebut mengatakan bahwa dua orang santri menjadi korban salah sasaran.
"Kelompok itu meneriaki dua santri 'ini dia pelakunya!', lalu terjadilah pengeroyokan dan penusukan," tutur Abdul Muis.
Baca Juga: Brutal, Rombongan Pemuda Mabuk Tusuk Pembeli Sate di Prawirotaman Jogja
Oleh karenanya, Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor DIY mendorong dan mempercayakan sepenuhnya kepada pihak kepolisian agar dalam 1x24 jam bisa menangkap pelaku.
Pihak berwajib harus segera menindak pelaku pengeroyokan dan penusukan pada santri tersebut secara adil sesuai dengan aturan hukum, jika tidak maka GPAnsor dan Banser DIY akan mengambil sikap tegas.
"Menginstruksikan kepada semua kader GP ANSOR dan BANSER di DIY untuk tetap menjaga situasi dan kondusifitas di lingkungan masing-masing demi ketertiban bersama, serta tidak terpancing untuk melakukan hal-hal yang dapat merugikan kepentingan bersama yang lebih besar," imbaunya.
Dia juga menginstruksikan kepada semua kader GP Ansor dan Banser di DIY untuk tetap satu komando dan siap siaga menunggu intruksi satu komando bersama Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor DIY.
Ketua GP Ansor Kota Yogyakarta, Sholihul Hadi menyesalkan peristiwa penganiayaan tersebut. Terlebih korban adalah santri yang sudah jelas identitasnya karena kedua korban mengenakan sarung. Dia menyayangkan meski sudah bersarung mengapa masih dihajar.
Dia menandaskan jika GP Ansor DIY siap perang jika dalam 24 jam jika polisi tidak mengamankan pelaku. Mereka tidak perduli yang bakal dihadapi adalah pendatang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
2 Juta Wisatawan Diprediksi Banjiri Kota Yogyakarta, Kridosono Disiapkan Jadi Opsi Parkir Darurat
-
Wali Kota Jogja Ungkap Rahasia Pengelolaan Sampah Berbasis Rumah Tangga, Mas JOS Jadi Solusi
-
Menjaga Api Kerakyatan di Tengah Pengetatan Fiskal, Alumni UGM Konsolidasi untuk Indonesia Emas
-
5 Rekomendasi Rental Mobil di Yogyakarta untuk Liburan Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Sororti Gajah Bantu Bersihkan Sisa Bencana, Guru Besar UGM Sebut Berisiko pada Kesehatan Satwa