Muhammad Ilham Baktora
Jum'at, 25 Oktober 2024 | 19:20 WIB
Kondisi Telaga Budegan, telaga yang terletak di Wonosari, Kabupaten Gunungkidul yang telah mengering. [Kontributor Suarajogja.id/Julianto]

Pegiat Pelestari Sumber Air "Resan", Edi Supadmo mengungkapkan saat ini banyak sekali telaga yang rusak. Dari 400an telaga yang ada di Gunungkidul, hampir semuanya tak berfungsi menampung air sepanjang tahun.

"Yang airnya ada sepanjang tahun itu sangat sedikit. Mungkin tinggal 2,5 persen. Dari 400an telaga, di bawah 10 lah yang airnya bisa bertahan sepanjang tahun. Artinya kalau kemarau masih ada airnya," kata dia.

Edi menambahkan jangankan berbulan-bulan bisa menampung air. Kini banyak telaga yang hanya mampu menampung air paling lama satu bulan. Penyebabnya memang karena banyak vegetasi di seputaran telaga yang hilang, sedimentasi serta dasar telaga yang mulai pecah-pecah karena panas sehingga berongga.

Edi mengatakan cukup sulit untuk mengembalikan fungsi telaga karena membutuhkan waktu dan biaya tak sedikit. Salah satunya adalah memberi dasar telaga dengan pupuk kandang berupa kotoran sapi serta tanah lempung atau tanah liat.

"Tapi itu mahal, per truk harganya Rp900 ribu. Padahal butuhnya banyak," ungkap dia.

Kontributor : Julianto

Load More