SuaraJogja.id - Kawanan Tawon Gong menghantui warga Kapanewon Patuk, Gunungkidul. Seorang warga Kalurahan Nglanggeran terpaksa harus dirawat di rumah sakit selama beberapa hari akibat serangan tawon tersebut.
Bahkan akibat teror Tawon Gong ini, pengelola Gunung Api Purba sempat menutup obyek wisata tersebut. Mereka tak ingin peristiwa tahun lalu terulang kembali di mana belasan pengunjung Gunung Api Purba Nglanggeran diserang serangga ini.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan menyebutkan, seorang warga Nglanggeran menjadi sasaran amukan Tawon Gong ini saat berada di ladang yang lokasinya beberapa ratus meter dari Embung Nglanggeran. Kini, sudah 3 hari ini yang bersangkutan dirawat di rumah sakit.
Selain di wilayah Dusun Nglanggeran, serangan tawon Gong juga muncul di Dusun Ndugo Kalurahan Nglanggeran dan juga Dusun Besi Kalurahan Ngoro-Ngoro. Warga terpaksa harus mendatangkan pawang tawon untuk mengatasi teror tawon ini.
Salah satu perintis Desa Wisata Nglanggeran, Sugeng Handoko membenarkan penutupan obyek wisata Gunung Api Purba Nglanggeran akibat adanya tawon itu. Penutupan itu dilakukan karena melakukan sterilisasi kawasan Gunung Api Purba.
"Kemarin kita tutup sehari. Sekarang sudah dibuka lagi," tutur dia, dikutip Jumat (25/10/2024).
Aris, salah seorang pengelola wisata Nglanggeran mengatakan usai warganya menjadi sasaran serangan Tawon Gong, pihaknya langsung meningkatkan kewaspadaannya. Meskipun serangan tersebut bukan di area wisata namun pihaknya harus waspada.
Dan secara kebetulan ada pengunjung yang melaporkan keberadaan sarang Tawon Gong di kawasan yang biasa menjadi jalur pendakian. Tak ingin kejadian tahun lalu terulang, pihaknya langsung melakukan eksekusi keberadaan sarang tawon itu.
"Senin (21/10/2024) sore kita dapat laporan ada sarang Tawon Gong, malamnya langsung kami eksekusi," ujar dia.
Baca Juga: Vonis Bebas Ronald Tannur Penuh Suap, Pukat UGM: Hakim Bodoh, Dunia Peradilan Bobrok
Senin malam, pihaknya langsung melakukan eksekusi. Karena kebetulan juga mereka sudah memiliki alat Pelindung Diri (APD) sehingga bisa langsung menanganinya. Senin malam, mereka membakar 3 sarang beserta tawonnya di lokasi ditemukan.
Pihaknya memilih untuk membakar sarang daripada mengundang pawang. Mereka beralasan kalau mengundang pawang maka yang diambil hanya sarangnya karena dapat dimanfaatkan madunya. Ketika tawon itu pindah, maka jaraknya hanya beberapa ratus meter dari lokasi semula.
"Kalau pawang itu yang disasar hanya madunya saja. Tawonnya pergi dan bisa menyerang. Wong yang warga sini diserang itu malah tawonnya habis dieksekusi pawang," tambahnya.
Dia membenarkan penutupan dilakukan namun hanya sebentar. Penutupan tersebut dilakukan untuk memastikan jika area pendakian sudah steril dari Tawon Gong. Usai dieksekusi, pihaknya langsung melakukan penyisiran lagi.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Rusunawa Gunungkidul Sepi Peminat? Ini Alasan Pemkab Tunda Pembangunan Baru
-
Kominfo Bantul Pasrah Tunggu Arahan Bupati: Efisiensi Anggaran 2026 Hantui Program Kerja?
-
Miris, Siswa SMP di Kulon Progo Kecanduan Judi Online, Sampai Nekat Pinjam NIK Bibi untuk Pinjol
-
Yogyakarta Berhasil Tekan Stunting Drastis, Rahasianya Ada di Pencegahan Dini
-
Tangisan Subuh di Ngemplak: Warga Temukan Bayi Ditinggalkan di Kardus