SuaraJogja.id - Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029, Prabowo Subianto, mengundang seluruh jajaran menteri dan wakil menteri ke Akademi Militer (Akmil) di Magelang, Jawa Tengah. Pertemuan ini berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 25 hingga 27 Oktober, di mana Prabowo memberikan pembekalan khusus kepada para bawahannya.
Langkah Prabowo dalam mengumpulkan para menteri di Magelang mendapat perhatian publik dan menjadi sorotan sejumlah pengamat, termasuk Arga Pribadi Imawan, Pengamat Politik dari UGM. Menurut Arga, pendekatan ini bertujuan untuk memperkuat soliditas dalam kabinet.
"Dalam kabinet Prabowo ini terdiri dari koalisi partai-partai besar, dengan sejumlah tokoh partai yang berpengaruh," ujar Arga, Sabtu (26/10/2024).
"Upaya ini bertujuan untuk menurunkan ego masing-masing pemimpin partai di kabinet," tambah Arga, yang saat ini sedang menjalani program doktoral di bidang Ilmu Politik di Northern Illinois University (NIU), Amerika Serikat.
Arga berpendapat bahwa Prabowo ingin mempertegas perannya sebagai pemimpin dalam Kabinet Merah Putih yang baru ia bentuk. Selain itu, ada juga alasan eksternal yang melatarbelakangi pertemuan tersebut.
"Secara eksternal, ini adalah upaya Prabowo untuk menandai peralihan kepemimpinan dari Presiden Jokowi," kata Arga.
Arga juga menyoroti perbedaan gaya kepemimpinan Prabowo dengan Jokowi.
"Presiden Jokowi dikenal memiliki pola kepemimpinan yang dekat dengan masyarakat, seperti blusukan. Prabowo, di sisi lain, tampaknya ingin membentuk citra kepemimpinan yang berbeda," ujarnya.
Meskipun begitu, Prabowo tetap menunjukkan pendekatan dekat dengan masyarakat. Misalnya, saat menyapa warga di sepanjang Jalan Magelang dari atas kap mobil yang ia kendarai. Hal ini mencerminkan gaya kepemimpinan yang tegas namun tetap membumi.
Baca Juga: Pro Kontra Surat Pengerahan Siswa Sambut Presiden di Sleman, Ini Kata Dandim
Arga menilai perubahan gaya kepemimpinan ini adalah hal yang wajar, mengingat pola yang juga berubah ketika Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono, digantikan oleh Jokowi.
Kepemimpinan Militer
Cara Prabowo mengumpulkan para menteri di Akmil Magelang disebut-sebut bergaya militer. Hal itu bukan tanpa alasan, pasalnya latar belakang Ketum Gerindra juga berasal dari militer.
Arga menyebutkan gaya kepemimpinan tersebut bisa dilihat ke dalam dua hal, yaitu condong ke arah mana Prabowo akan membawa background-nya sebagai mantan TNI.
"Perlu dilihat ke dua hal, dan degree tidak selalu ekstrem sangat tegas atau ekstrem sangat lembut," ungkap dia.
Ia mencontohkan bagaimana Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menunjukkan gaya kepemimpinannya sebagai mantan militer.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
ARTJOG 2026 Siap Guncang Yogyakarta, Usung Tema 'Generatio' untuk Seniman Muda
-
Komdigi Tegaskan Pembatasan Game Online Destruktif, Gandeng Kampus dan Industri Optimasi AI
-
Anak Kos Jogja Merapat! Saldo DANA Kaget Rp 299 Ribu Siap Bikin Akhir Bulan Aman, Sikat 4 Link Ini!
-
Kabel Semrawut Bikin Jengkel, Pemkab Sleman Ancam Stop Izin Tiang Baru dari Provider
-
Geger! Rusa Timor Berkeliaran di Sleman, Warga Panik Cari Pemilik Satwa Liar yang Lepas