SuaraJogja.id - Belasan warga dari berbagai negara seperti Palestina, Italia, Uzbekistan, Malaysia hingga Jepang bersama pesilat dari berbagai aliran di Indonesia selama empat jam menampilkan seni pencak silat dalam Pencak Wisata Budaya di Titik Nol Km, Sabtu (26/10/2024) malam. Tak sekedar melakukan gerakan dari salah satu cabang olahraga tradisional, mereka belajar tentang salah satu Warisan Budaya Tak Benda Dunia tersebut.
"Pergelaran pencak empat jam ini Ini menjadi sarana mengenalkan berbagai perguruan dan aliran pencak silat kepada masyarakat di Indonesia sekaligus luar negeri," ujar Koordinator Komunitas Paseduluran Angkringan Silat, Suryadi disela acara.
Pelestarian pencak silat, menurut Suryadi mendesak dilakukan. Sebab pencak silat adalah warisan budaya yang perlu dihargai dan tidak sekadar permainan atau cabang olahraga.
"Karenanya edukasi tentang pencak silat dengan berbagai aliran Pencak Silat dari seluruh Indonesia perlu terus dilakukan," ujarnya.
Baca Juga: Brutal, Rombongan Pemuda Mabuk Tusuk Pembeli Sate di Prawirotaman Jogja
Sementara Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X mengungkapkan penetapan pencak silat sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh UNESCO pada 2019 membawa makna yang sangat penting bagi Indonesia. Ini merupakan pengakuan internasional atas nilai budaya pencak silat sebagai warisan yang hidup, mencerminkan identitas, tradisi, dan nilai-nilai luhur masyarakat yang mempraktekkannya.
"Pengakuan ini juga menegaskan bahwa pencak silat bukan hanya seni bela diri, tetapi juga bagian dari kekayaan budaya yang mencakup aspek spiritual, filosofis, seni, dan sejarah," paparnya.
Karenanya, lanjut Paku Alam perlu disadari status WBTB ini, juga dapat meningkatkan industri pariwisata budaya. Meski saat ini muncul tantangan terbesar dalam menjaga pencak silat agar tetap relevan di tengah dinamika zaman, sekaligus menghindari komersialisasi yang dapat mengikis esensi dan nilai-nilai tradisionalnya.
"Karenanya pencak wisata budaya menjadi upaya nyata dalam menjaga relevansi dan esensi pencak silat," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Baca Juga: ARTOTEL Hadirkan Fun Trail RUN di Cangkringan, Ini Detail Kategori dan Tarifnya
Berita Terkait
-
Siap-Siap, Yogyakarta Sulap Bantaran Sungai Jadi Hunian Estetik dan Tahan Bencana
-
Dua Pekerja Swasta Ditangkap Terkait Penusukan di Prawirotaman Jogja, Motif Masih Misteri
-
Respon Keresahan Masyarakat, Pemda DIY Berdayakan Jagawarga Berantas Miras
-
Prabowo dan Kabinet Merah Putih ke Magelang, Okupansi Hotel Yogyakarta Meroket
Terpopuler
- 5 Rekomendasi HP Samsung Murah Rp2 Jutaan: RAM Gede, Kamera Terbaik
- Cari Mobil Bekas Harga Rp35 Jutaan? Ini Rekomendasi Terbaik, Lengkap dengan Spesifikasinya!
- Dulu Hanya Sultan yang Sanggup, Kini Jadi Mobil Bekas Murah: Ini Deretan Sedan Mewah Kelas Atas
- 3 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 15 Mei: Klaim Permata dan Pemain OVR 107 Gratis
- Mauro Zijlstra: Proses Naturalisasi Timnas Indonesia Berjalan, Lagi Urus Paspor
Pilihan
-
Puan Tolak Relokasi Warga Gaza, PCO: Pemerintah Cuma Mau Mengobati, Bukan Pindahkan Permanen
-
Wacana 11 Pemain Asing di Liga 1 Dibandingkan dengan Saudi Pro League
-
Dewi Fortuna di Sisi Timnas Indonesia: Lolos ke Piala Dunia 2026?
-
7 Rekomendasi Sunscreen Terbaik, Super Murah Pas buat Kantong Pelajar
-
Mitsubishi Xpander Terbaru Diluncurkan, Ini Daftar Pembaruannya
Terkini
-
Dua Laga Penentu Nasib PSS Sleman, Bupati Sleman Optimistis Super Elja Tak Terdegradasi
-
Segera Klaim! Ada 3 Link Saldo DANA Kaget, Bisa Buat Traktir Ngopi dan Nongkrong Bareng Teman
-
Banyak yang Salah Kaprah, UGM Pastikan Kasmudjo Dosen Pembimbing Akadamik Jokowi
-
Amankan Beruang Madu hingga Owa dari Rumah Warga Kulon Progo, BKSDA Peringatkan Ancaman Kepunahan
-
Polemik Lempuyangan: Keraton Bantu Mediasi, Kompensasi Penggusuran Tetap Ditolak Warga