SuaraJogja.id - Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta melakukan penataan dan peremajaan di wilayah RT 2 RW 1 Kelurahan Terban. Ditargetkan proyek tersebut rampung pada Desember 2024 nanti.
Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman DPUPKP Kota Yogyakarta, Sigit Setiawan menuturkan penataan di wilayah ini akan memundurkan rumah sejauh 4 hingga 10 meter dari tepi sungai. Tercatat ada 19 rumah yang akan diatur ulang.
"Penataan di Terban cukup jauh, ada yang empat meter hingga 10 meter. Selain itu, kami juga akan membangun jalan inspeksi, ruang terbuka dengan tiga tingkat. Bahkan, dapat digunakan warga setempat untuk mengembangkan foodcourt di kawasan tersebut," kata Sigit, dalam keterangannya, Sabtu (26/10/2024).
Disampaikan Sigit, sekarang pembangunan rumah di kawasan ini sudah mencapai 65 persen. Sementara pembangunan talud dan ruang terbuka hijau publik (RTHP) sekitar 50 persen.
Baca Juga: Respon Keresahan Masyarakat, Pemda DIY Berdayakan Jagawarga Berantas Miras
Pihaknya menargetkan rumah deret ini akan selesai pada bulan Desember 2024 nanti. Dinas Lingkungan Hidup juga akan mendukung dengan penanaman tanaman di sepanjang talud sungai.
"Jika talud sungai sudah selesai, ruang terbuka hijau akan segera menyusul," ungkapnya.
Selain penataan rumah deret, Sigit mengatakan semua permukiman akan dimundurkan. Termasuk ukuran rumah yang akan disesuaikan dengan jumlah penghuni serta surat kekancingan yang dimiliki oleh warga.
Dalam proses penataan ini, Sigit menekankan bahwa rumah warga akan didesain dengan standar rumah tahan gempa. Hal ini guna meningkatkan ketahanan terhadap bencana longsor.
"Setelah rumah dimundurkan dari sungai, lahan yang tersisa akan dimanfaatkan untuk jalan inspeksi, pemeliharaan talud, serta fasilitas umum seperti taman atau foodcourt yang dapat meningkatkan ekonomi warga," tuturnya.
Baca Juga: ARTOTEL Hadirkan Fun Trail RUN di Cangkringan, Ini Detail Kategori dan Tarifnya
Penataan ini juga mencakup konsolidasi lahan agar warga memiliki keamanan dalam bermukim dengan mendapatkan surat kekancingan dari Keraton Yogyakarta. Selain itu, berbagai infrastruktur pendukung akan dibangun, seperti ruang terbuka hijau, saluran limbah, jaringan hydrant, dan fasilitas ekonomi untuk mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Penataan dan peremajaan itu masuk dalam program Mahannani. Program ini merupakan penataan dengan konsolidasi lahan untuk menuntaskan seluruh indikator kumuh kemudian menurunkan faktor risiko longsor dan memberikan permukiman yang layak sehingga dapat hidup dengan lingkungan yang berkualitas.
"Beberapa lokasi hunian di lereng tebing sungai yang curam dan rawan longsor tidak dapat diselesaikan dengan M3K. Kami memperkenalkan konsep Mahannani, penataan dengan konsolidasi lahan untuk menuntaskan indikator kawasan kumuh serta menurunkan risiko longsor. Dengan demikian, kawasan ini akan menjadi lebih layak huni," kata dia.
Berita Terkait
-
Ulasan Stories for Rainy Days Volume II, Buku dengan Ilustrasi yang Estetik
-
Si Dia yang Jasadnya Diinjak-injak Sampai Kiamat di Jogja
-
PSIM Yogyakarta Selangkah Lagi Promosi ke Liga 1 Musim Depan
-
UNY Tambah Prodi Baru di SNBP 2025, Cek Kuota dan Persyaratannya
-
Anggaran Cekak! Proyek Infrastruktur Kontrak Multiyears Terancam Molor
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Rusuh Lagi! Indonesia Siap-siap Sanksi FIFA, Piala Dunia 2026 Pupus?
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Lolly Kembali Main TikTok, Penampilannya Jadi Sorotan: Aura Kemiskinan Vadel Badjideh Terhempas
Pilihan
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
Terkini
-
Cara Unik Pemkab Sleman Selamatkan 150 Hektare Tanaman Padi dari Serangan Tikus
-
Dukung Peningkatan Layanan Kesehatan, Menko PMK Resmikan Fasad RSA UGM
-
Efisiensi Anggaran Hingga Penutupan USAID, Riset Penyakit Tropis di Indonesia Terancam Mandeg
-
Tampil di MeronaFest 2025, Sheila on 7 Ajak Penggemar Nostalgia
-
Wisata Sleman Aman, Dispar Gandeng BPBD dan BMKG, Edukasi Pengelola Destinasi