SuaraJogja.id - Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X mendorong partisipasi masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah untuk segera melaporkan apabila mendapati temuan benda atau objek diduga cagar budaya (ODCB). Hal itu guna memperkecil potensi diselundupkan atau dijual secara ilegal.
Kepala BPK Wilayah X Manggar Sari Ayuati menuturkan bahwa jika tidak ada masyarakat yang melapor maka BPK pun tak bisa melakukan pencatatan lebih lanjut. Sehingga ODCB tersebut sangat berpotensi atau rentang hilang maupun digelapkan.
"Kalau masyarakat tidak jujur, tidak melaporkan ke kami, tentu cagar budaya itu akan hilang, akan musnah dan itu mungkin dijual ke pasar gelap. Nanti bisa lari ke luar negeri sehingga tidak akan tersampaikan kepada anak cucu kita," kata Manggar, Senin (4/11/2024).
Disampaikan Manggar, dengan melaporkan temuan aset tersebut sekaligus ikut andil merawat dan melestarikan benda cagar budaya itu. Sehingga dapat berguna bagi generasi yang akan datang untuk terus dipelajari.
Baca Juga: Sleman Siap Tindaklanjuti Ingub DIY: Perangi Miras Ilegal dan Perketat Peredaran
Apalagi hal itu sudah diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Dalam aturan itu diketahui setiap orang yang menemukan objek diduga benda cagar budaya wajib melaporkan ke pihak berwenang termasuk BPK Wilayah X.
Pihaknya akan segera melakukan kajian dan penelitian lebih lanjut begitu ada masyarakat yang melapor. Melibatkan tim arkeolog dan akademisi lintas disiplin lainnya.
"Jika tidak dilaporkan tentu itu akan ada konsekuensi hukum pidananya. Ada denda atau kurungan," tegasnya.
Namun, ODCB itu boleh dimiliki oleh sang penenmu namun harus memperhatikan catatan yang ada. Jika kemudian jenisnya tidak langka dan tidak unik rancangannya, serta jumlahnya tidak memenuhi kebutuhan negara maka bisa disimpan.
Manggar mengungkapkan masyarakat di Jateng-DIY sudah memiliki tingkat kesadaran yang baik untuk melaporkan. Buktinya sudah ada total 11 pelaporan ODCB selama 2024 dan seluruhnya penemunya telah diberikan kompensasi secara bertahap.
Baca Juga: Tujuh Penemu Objek Diduga Cagar Budaya di Jateng-DIY Dapat Kompensasi
Namun di sisi lain, pihaknya juga sudah pernah mengalami beberapa kali menangani kasus pencurian, perusakan, dan penggelapan ODCB di wilayah Jateng-DIY.
"Kita yang ada kasus dalam waktu dekat ini adalah perusakan cagar budaya di wilayah Sukoharjo dan Solo [Jateng]. Kalau DIY tidak ada kasus," tandasnya.
Berita Terkait
-
Rokok Ilegal Makin Marak, Ahli: Cukai Tinggi Bukan Solusi
-
Penjelasan Tokopedia dan TikTok Shop soal iPhone 16 Hilang dari Platform
-
Ancam Blokir IMEI, Kemenperin Juga Bakal Hukum Penjual iPhone 16 di Indonesia
-
Berstatus Ilegal, Ternyata Ada 9.000 Unit iPhone 16 yang Sudah Masuk ke Indonesia
-
Jangan Tergiur Kosmetik Murah! BPOM Gerebek Gudang Toko Online Penjual Produk Ilegal Berbahaya
Terpopuler
- Penampilan Happy Asmara Saat Manggung Jadi Omongan Warganet: Semakin Hari Kelihatan Perutnya...
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Daftar Petinggi Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM), Viral Usai Video Razia RM Padang
- Kecurigaan Diam-diam Paula Verhoeven sebelum Digugat Cerai Baim Wong: Kadang Chat Siapa Sih?
- Daftar 7 Artis Indonesia dan Selebgram Terseret Kasus Judi Online: Dari Wulan Guritno hingga Gunawan Sadbor
Pilihan
-
Ekonomi Kaltim Tumbuh Stabil 5,52 Persen YoY, Sektor Listrik dan Gas Melonjak 18,74 Persen
-
Trump Menang Pilpres AS, Beli Saham Ini Sejak 6 Bulan Lalu Bisa Cuan 191 Persen
-
Ini Kriteria UMKM yang Utangnya di Bank Bisa Dihapus
-
Anak Buah Pimpinan MPR Dikabarkan Jadi Direktur Utama Garuda Indonesia
-
Derbi Indonesia! Duel Samuel Silalahi vs Julian Oerip di UEFA Youth League
Terkini
-
Diduga Lakukan Politik Uang Jelang Pilkada, Singgih dan Istri Dilaporkan ke Bawaslu Kota Yogyakarta
-
Diminta Tak Tergesa-gesa, DPRD Kota Jogja Minta Wacana Buang Sampah Berbayar Dikaji Lagi
-
DLH Wacanakan Buang Sampah Berbayar di Kota Jogja, Caranya Bagaimana?
-
Perintis Kuliner Mangut Lele Mbah Marto Ijoyo Meninggal Dunia
-
Beberkan Urgensi Wacana Buang Sampah Berbayar, DLH Kota Jogja: Agar Masyarakat Bertanggungjawab