SuaraJogja.id - Tumpukan sampah di sudut Kota Yogyakarta masih belum terselesaikan. Kini tumpukan sampah itu berasal dari Depo Kotabaru.
Berdasarkan pantauan SuaraJogja.id di lokasi, tumpukan sampah itu sudah menjulang cukup tinggi. Selain itu tumpukan sampah itu sudah membentang hingga memakan separuh jalan umum.
Bau tidak sedap pun sudah sangat tercium ketika mendekat lokasi tersebut. Hingga pukul 11.30 WIB siang tadi belum ada petugas atau truk yang kembali mengangkuti sampah itu.
Kabid Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Ahmad Haryoko menyebut tumpukan sampah itu berkisar sampai 30 ton. Namun ia memastikan bahwa pengakutan sampah itu akan segera dilakukan.
"Kisarannya sekitar 20-30 (ton) tapi sudah mulai kita cicil kok, sudah mulai banyak berkurang. Ini dicicil, dua truk dua truk," kata Haryoko, saat dihubungi, Rabu (6/11/2024).
Dia menargetkan tiga hingga empat hari ke depan tumpukan sampah di Depo Kotabaru sudah bersih. Pengakutan yang bertahap itu mengingat tempat pengolahan di Kota Jogja yang belum optimal.
"Insya allah 3-4 hari nanti bisa kita selesaikan. Iya (bertahap diangkut) karena memang kuota baik di pengolahan dan di lainnya tidak bisa langsung seperti di TPA. Jadi ya kita cicil," tandasnya.
Terkait penyebab tumpukan sampah itu bisa membludak, kata Haryoko, hal itu disebabkan kurangnya penjagaan dari petugas di Depo Kotabaru. Kondisi tersebut yang kemudian dimanfaatkan orang-orang lantas membuang sampah tanpa melihat jadwal.
Ditambah lagi dengan indikasi adanya warga di luar Kotabaru yang membuang sampah di sana. Sehingga sampah semakin menumpuk tiap hari.
Baca Juga: Pemkot Jogja Ujicoba Buang Sampah Berbayar, Walhi Nilai Tak Efektif
"Pasti ada indikasi bukan warga Kotabaru, warga yang lain di luar Kotabaru pasti ada itu (yang buang sampah di sana). Itulah makanya mulai tadi malam Satpol-PP sudah mulai berjaga untuk meminimalisir pembuangan sampah oleh warga yang tidak mau sesuai jadwal yang dibuat oleh kita," tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
Terkini
-
Prakiraan Cuaca 16 September 2025, Jogja Diguyur Hujan, Kulon Progo Diprediksi Mendung Berawan
-
Bantul Beri Modal Usaha: 262 Keluarga Siap Jadi Pengusaha Baru
-
Viral! Spanduk Protes Warnai Jalan Gedongan-Tempel: Pengendara Terancam, Kapan Diperbaiki?
-
Baru 5 Titik Resapan Air Tersedia, DIY Rentan Banjir, Ini Kata DLHK
-
Kerusakan Imbas Aksi Berujung Ricuh Capai Rp28 Miliar, Polda DIY Kebut Perbaikan