Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Minggu, 10 November 2024 | 18:44 WIB
Anak-anak melewati salah satu situs yang ada di Pedukuhan Ketingan, yakni Makam Kyai Kromoijoyo atau Mbah Celeng, untuk pergi memancing di Embung Ketingan, Kalurahan Tirtoadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, Rabu (16/12/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Pemindahan atau relokasi makam Kyai Kromo Ijoyo alias Mbah Celeng yang terdampak tol Jogja-Solo di Ketingan, Tirtoadi, Sleman akan segera dilakukan dalam waktu dekat. Kini kontraktor hanya tinggal menunggu instruksi selanjutnya dari Kraton Ngayogyakarta.

Humas Proyek Tol Jogja-Solo-YIA Wilayah DIY PT Adhi Karya, Agung Murhandjanto, menuturkan proses pemindahan itu sudah ditandai dengan ritual adat sugengan pada Jumat (8/11/2024) kemarin. Ritual adat itu dilakukan di lokasi tanah yang akan digunakan untuk pengganti.

Disampaikan Agung, pihaknya juga sudah memulai pembersihan di lahan pengganti dan melakukan pembangunan fondasi. Nantinya luasan tanah pengganti itu mencapai 100 meter persegi.

"Sekarang dilakukan clearing dan pemasangan fondasi. Ini baru dikerjakan," kata Agung, Minggu (10/11/2024).

Baca Juga: Gencar Lakukan Penertiban, Pemkab Sleman Tutup 62 Tempat Penjaja Minuman Keras Ilegal

Terkait dengan desain makam baru tersebut, kata Agung akan terdapat sedikit perubahan dari rencana awal. Jika sebelumnya makam keramat itu akan dibuat tinggi, pada desain terbaru hal itu urung dilakukan.

"Tidak tinggi, lebih rendah, tidak boleh tinggi," ucapnya.

Selanjutnya, Agung bilang pihaknya masih akan menunggu instruksi dari Kraton Ngayogyakarta untuk teknis dan kapan waktu pemindahan. Sementara proses penyiapan lahan baru masih terus dilakukan.

"Nanti untuk pemindahan Mbah Celeng secara firm kita sudah matur (bilang) kraton dicarikan hari untuk pemindahannya, hari baiknya. Tapi lahan penggantinya sudah kita siapkan," tandasnya.

Sebelumnya disebutkan bahwa pihak tol akan mengurus seluruh proses relokasi situs makam tersebut. Mulai dari membongkar, memindahkan, hingga kemudian nantinya membangun situs makam baru.

Baca Juga: Dugaan Penganiayaan Warnai Gelaran Pilkada Sleman, Pendukung Paslon vs Ibu Rumah Tangga?

Lalu untuk mekanisme ritual dan lainnya akan dibantu oleh pihak Kraton dan desa. Lokasi pemindahan itu sendiri masih akan tetap berada di wilayah Dusun Ketingan dan di atas tanah kas desa (TKD).

Load More