SuaraJogja.id - Peneliti Laboratorium Geofisika Eksplorasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Saptono Budi Samodra memastikan temuan gua di lokasi pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) di Planjan, Kecamatan Saptosari, Gunungkidul, tidak membahayakan proyek tersebut.
"Untuk pembangunan JJLS di kawasan itu masih aman," kata Saptono saat dihubungi di Yogyakarta, Kamis.
Menurut Saptono, kesimpulan itu didasarkan hasil penelitian menggunakan metode georadar dan geolistrik selama hampir sepekan di kawasan temuan gua.
"Geolistrik hanya dua, satunya di atas gua persis, kemudian yang satu ada di badan jalannya di sebelah gua. Untuk georadar kami lakukan di sembilan lintasan," jelas dia.
Baca Juga: Warga Geger Temukan Goa Berstalagmit Aktif di Gunungkidul, Begini Penampakannya
Berdasarkan hasil pemetaan, gua yang ditemukan pada 15 Oktober 2024 itu memiliki dimensi luas 497,57 meter persegi, panjang 35,55 meter, dan lebar 22,86 meter.
Gua dengan ornamen aktif tersebut, kata dia, termasuk dalam kategori fitur karst yang wajib dilindungi.
Karena termasuk jenis gua freatik, menurut Saptono, gua tersebut telah dipastikan tidak memiliki terusan rongga ke wilayah lain, termasuk di area bawah proyek JJLS.
"Hasil dari kajian kami, di sepanjang bawah lintasannya (proyek JJLS) itu nggak ketemu ada rongga yang besar. Tipe guanya, gua freatik yang hanya setempat-setempat," kata dia.
Karena itu, kata dia, hasil penelitian tersebut kemudian merekomendasikan agar pembangunan JJLS di sekitar gua tetap bisa dilanjutkan.
Meski demikian, lanjut Saptono, antara gua dan proyek JJLS perlu diberikan jarak aman lantaran ada bagian kecil lorong gua yang mengarah ke luar tebing, menuju rencana bahu JJLS dengan dimensi lebar 5 meter, tinggi 0,4 meter, dan panjang 6 meter ke arah tenggara pada sudut kemiringan 45 derajat.
"Jarak aman atau buffer minimal dua meter dari dinding terluar gua," ujar dia.
Sementara itu Guru Besar Bidang Ilmu Geomorfologi Fakultas Geografi UGM Prof Eko Haryono yang terlibat dalam penelitian itu menyebut temuan gua karst tersebut memiliki ornamen gua terbaik di Kabupaten Gunungkidul.
Menurut Eko, gua tersebut termasuk gua tipe freatik yang memiliki ornamen stalaktit dan stalagmit lengkap dan masih aktif, sehingga potensial untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata yang bersifat terbatas. Meski begitu pembukaan gua untuk wisatawan masih harus didahului dengan penelitian lebih lanjut guna mengukur daya dukung gua.
Sebelumnya, sebuah gua dengan stalaktit dan stalagmit ditemukan di lokasi pengerjaan Proyek JJLS di wilayah Planjan, Kecamatan Saptosari, Gunungkidul, DI Yogyakarta pada 15 Oktober 2024.
Berita Terkait
-
Senang Gibran Buka Layanan 'Lapor Mas Wapres,' Uceng UGM: Lapor soal Nepotisme Boleh?
-
Wakil Rektor UGM Sebut "Lapor Mas Wapres" Cuma Pencitraan Gibran: Bisa jadi Jebakan Itu
-
"Jangan Remehkan People Power" Wakil Rektor UGM Sarankan DPR Minta Bantuan Netizen buat jadi Oposisi Prabowo
-
Lekat dengan Sutrisna Wibawa, dari Kariernya di Dunia Pendidikan hingga Terjun ke Politik
-
Siapa Peter Carey? Ramai Dibicarakan Usai Bukunya Diduga Diplagiat Dosen UGM
Terpopuler
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Berani Minta Maaf ke Lembaga Kerukunan Sulsel, Denny Sumargo Dapat Dukungan dari Sumatera sampai Papua
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- Profil Lex Wu: Tantang Ivan Sugianto Duel usai Paksa Anak SMA Menggonggong
- Geng Baru Nikita Mirzani Usai Lepas dari Fitri Salhuteru Disorot: Circlenya Lebih Berkualitas
Pilihan
-
Setelah Dihitung, Wamenhub Bilang Harga Tiket Pesawat Bisa Turun di Libur Nataru
-
Luhut Yakin Prabowo Bisa Capai Pertumbuhan Ekonomi 8%, Ini Strateginya
-
Teken Dealership Agreement Eksklusif, MAB Jadi Distributor Resmi Truk Yutong di Indonesia
-
Tol Balikpapan-Samarinda Sepi Peminat Meski Persingkat Waktu Menuju IKN, Apa Alasannya?
-
IKN Tak Berpenghuni? Akademisi Sindir Minta Jokowi yang Jadi "Penunggunya"
Terkini
-
Kasus Anjing Gigit Warga di Cangkringan Berakhir Damai, Korban Terima Tali Asih
-
Bawaslu Yogyakarta Surati Tiga Paslon Terkait Pelanggaran Ribuan APK
-
Perahu Terbalik Digulung Ombak, Seorang Nelayan Ditemukan Tewas di Pantai Watulumbung Gunungkidul
-
Gugatan Kepada PT KAI Berlanjut, Keraton Yogyakarta Ingatkan Kepemilikan Lahan Kasultanan
-
Sambut Natal dan Tahun Baru, Yogyakarta Marriott Hotel Suguhkan Keajaiban Bawah Laut hingga Ragam Paket Spesial