SuaraJogja.id - Polda DIY mengungkap sejumlah kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di wilayahnya. Total ada lima kasus dengan 11 tersangka yang berhasil diamankan.
Dirreskrimum Polda DIY Kombes FX Endriadi menuturkan pengungkapkan kasus TPPO di wilayahnya itu dilakukan sejak 25 Oktober 2024 kemarin. Lima kasus yang ditangani tersebar di sejumlah Polres jajaran.
"Polda DIY telah mengungkap 5 kasus TPPO," kata Endriadi saat rilis di Mapolda DIY, Senin (25/11/2024).
Dengan rincian pengungkapan kasus TPPO yakni Polresta Yogyakarta ada dua kasus dengan lima tersangka, Polresta Sleman satu kasus dengan satu tersangka, lalu Polres Bantul satu kasus dan satu tersangka dan Polres Kulon Progo satu kasus dengan empat tersangka.
"Kami informasikan dari 5 laporan polisi ini terdapat 12 orang korban terdiri dari 11 orang perempuan dewasa, 2 orang anak perempuan 1 orang anak laki-laki. Sedangkan tersangka yang kami amankan atau kami proses ada 11 orang," tandasnya.
Disampaikan Endriadi, 11 orang tersangka yang diamankan memiliki peran yang berbeda-beda. Ada yang sebagai mucikari hingga pemilik tempat yang diduga digunakan untuk aksi TPPO
"Perannya mucikari 2 orang, perekrut 6 orang, sebagai penyalur ada 1 orang dan pemilik tempat ada 2 orang," ucapnya.
Modus para tersangka melakukan TPPO sendiri juga beragam. Mulai dari dijadikan korban untuk melayani pria hidung belang hingga penjualan bayi.
"Terkait dengan motifnya ada tiga, maksudnya yaitu PSK, kemudian pemandu lagu, kemudian eksploitasi anak atau penjualan bayi," ujarnya.
Baca Juga: Jual Beli Anak di Kulon Progo Terbongkar, Orang Tua Bayi Tak Ditahan, Ini Penjelasannya
Salah satu yang cukup menjadi perhatian yakni kasus jual beli bayi yang berhasil dibongkar oleh Jajaran Polres Kulon Progo. Empat tersangka kini diamankan terkait dengan aksi tersebut.
Kapolres Kulon Progo, AKBP Wilson Bugner Pasaribu menuturkan kasus itu terungkap pada Kamis, 21 November 2024 kemarin di Wates, Kulon Progo. Empat tersangka yang diamankan yaitu laki-laki berinisial AA (41) dan A (39) serta dua perempuan MM (52) dan MNR (20).
"Jadi modus mengadopsi. Jadi para tersangka yang kita amankan modusnya dia mencari sasaran orang ibu muda yang hamil yang tidak menginginkan dari hasil hubungan gelap," tutur Wilson.
Para tersangka berpura-pura menjadi sepasang suami istri, mertua hingga baby sitter saat hendak mengadopsi. Setelah mendapatkan bayi, kemudian para tersangka justru menjual bayi tersebut ke orang lain.
"Sehingga para tersangka berpura-pura menjadi sepasang suami istri dan satu tersangka menjadi mertua, yang menginginkan seorang bayi. Kemudian bayi ini akan dijual oleh para tersangka," ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
Meski Naik dari Hari Biasa, Orderan Rental Motor Jogja Tetap Tak Seramai Tahun Lalu
-
Anak-anak Terdampak Banjir di Sumatera Gembira Dapat Trauma Healing dari BRI
-
5 Pasar Tradisional Estetik di Jogja yang Cocok Dikunjungi Saat Liburan Akhir Tahun
-
Selamat Tinggal, Rafinha Resmi Tinggalkan PSIM Yogyakarta dan Gabung PSIS Semarang
-
Empati Bencana Sumatera, Pemkab Sleman Imbau Warga Rayakan Tahun Baru Tanpa Kembang Api