SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga telah menyiapkan data siswa atau anak sekolah untuk disampaikan ke pemerintah pusat sebagai dasar pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis tahun 2025.
"Kalau berapa kebutuhan anggaran Program Makan Bergizi Gratis, sampai saat ini kami belum tahu, per indeksnya belum tahu, tapi kalau data anak sekolah pasti ada, sudah kami sampaikan," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul Nugroho Eko Setyanto di Bantul, Selasa.
Dia menyebutkan berdasarkan data, jumlah anak sekolah untuk nonformal di seluruh Bantul sebanyak 14.214 anak, kemudian siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK) sebanyak 22.067 anak, dan TK di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) sebanyak 3.515 anak.
Selanjutnya siswa Sekolah Dasar (SD) negeri dan swasta se-Bantul sebanyak 67.930 anak, siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) negeri dan swasta berjumlah 7.827 anak, dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri dan swasta 31.257 anak, serta siswa MTs negeri dan swasta ada 8.857 anak.
"Kami datanya berdasarkan data Dapodik (Data Pokok Pendidikan), kemudian datanya yang Kemenag lewat Emis-nya Kemenag," katanya.
Dalam menjalankan program makan siang bergizi, kata dia, sudah dilakukan uji coba pada beberapa sekolah wilayah Kecamatan Kasihan beberapa waktu lalu, dari uji coba dengan sasaran 500 anak itu, ada sejumlah evaluasi yang disampaikan ke pemerintah untuk program selanjutnya.
"Kalau untuk program selanjutnya kita belum tahu, karena kemarin masih uji coba, dan ada evaluasi yang akan disampaikan ke pusat. Namun tentang bagaimana pola yang akan dilakukan besok, sampai saat ini kita belum tahu," katanya.
Dia juga mengatakan dalam menjalankan program makan siang bergizi tersebut, Pemkab Bantul akan bekerja sama dengan instansi terkait, seperti Dinas Kesehatan, sebagai solusi apabila ada anak atau siswa yang tidak gemar atau doyan makan makanan tertentu.
"Ada antisipasi yang tidak doyan daging maupun susu, kita kerja sama dengan pihak yang tahu tentang makanan, seperti Dinkes. Itulah yang mungkin harus diantisipasi, tetap nanti harus ada antisipasi, dan saya yakin ada solusi, apakah ada pengganti atau bagaimana," katanya.
Baca Juga: Pemkab Bantul Petakan Kelurahan untuk Sediakan Ikan Segar Bahan Makan Bergizi
Berita Terkait
-
UMKM Dapat Pesanan Ekspor, Tapi Tak Sanggup Produksi? Ini Biang Keroknya
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Penuhi Kebutuhan Kambing Secara Mandiri, Untoro-Wahyudi Luncurkan 1 Desa 1 Entrepreneur
-
Tragis, Kakek Asal Bantul Tewas Dihantam Mobil Saat Menyeberang Ring Road Selatan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
ARTJOG 2026 Siap Guncang Yogyakarta, Usung Tema 'Generatio' untuk Seniman Muda
-
Komdigi Tegaskan Pembatasan Game Online Destruktif, Gandeng Kampus dan Industri Optimasi AI
-
Anak Kos Jogja Merapat! Saldo DANA Kaget Rp 299 Ribu Siap Bikin Akhir Bulan Aman, Sikat 4 Link Ini!
-
Kabel Semrawut Bikin Jengkel, Pemkab Sleman Ancam Stop Izin Tiang Baru dari Provider
-
Geger! Rusa Timor Berkeliaran di Sleman, Warga Panik Cari Pemilik Satwa Liar yang Lepas