SuaraJogja.id - Pemilu, kami gak terima uang amplop lima puluh ribu, karena Pemalu. Mosokkk yaa mau masuk neraka hanya modal lima puluh ribu, nanggung ahhhh.
Pemilu, kami gak terima sembako, karena Pemalu. Mosokkk yaa mau masuk neraka hanya modal mie dan minyak goreng, nanggung ahhh.
Pemilu, kami gak terima hadiah, karena Pemalu. Mosokkk yaa mau masuk neraka hanya modal hadiah kulkas dan rice cooker, nanggung ahhh.
Pemilu, kami gak terima janji manis, karena Pemalu. Mosokkk yaa mau masuk neraka hanya modal terima janji manis, nanggung ahhh.
Baca Juga: Bawaslu Kulon Progo Intensifkan Gerakan Sosial Lawan Politik Uang
Pemilu, kami Pemalu, kami malu terima uang amplop, sembako, hadiah dan janji manis. Kami malu jadi pengemis dan gelandangan. Taukah kamu, suap (bribery) asal katanya “briberie” (Perancis) yang artinya adalah “begging” (mengemis) atau “vagrancy” (penggelandangan). Dalam bahasa Latin disebut “briba”, yang artinya “a piece of bread given to beggar” (sepotong roti yang diberikan kepada pengemis).
Dalam perkembangannya “bribe” bermakna ’sedekah’, “blackmail”, atau “extortion” (pemerasan) dalam kaitannya dengan “gifts received or given in order to influence corruptly” (pemberian atau hadiah yang diterima atau diberikan dengan maksud untuk memengaruhi secara jahat atau korup).
Kalau masih gak malu, ingatlah sabda Nabi Muhammad SAW, “Laknat Allah atas penyuap dan penerima suap.” Bahkan, Tsauban sebagaimana ditulis oleh Asy Syaukani dalam Nailul Authar ( hadits ke-4966), mengatakan, bahwa Rasulullah SAW melaknat penyuap dan penerima suap serta mediatornya. Mediator adalah penghubung antara keduanya.
Mosokkk ahhh, harus masuk neraka gara-gara uang amplop suap lima puluh ribu, sembako, hadiah dan ngikut janji-janji manis para penyuap dan mediatornya. Maluuu ahhh.
Penulis: dr. R. Wahyu Kartiko Tomo Sp. B., Supbsp. Onk(K) Kepala Instalasi Gawat Darurat dan HDP RSA UGM
Baca Juga: Pertahankan Jogja Inklusif, Heroe-Pena Jalin Dialog Kebangsaan dengan Kevikepan Yogyakarta Timur
Opini tersebut di atas sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis, redaksi hanya melakukan editing seperlunya.
Berita Terkait
-
Keluhkan Macet Parah di Depok, Ayu Ting Ting: Pulang Kerja Kayak ke Bandung
-
Program vs Popularitas: Menyongsong Pemilu dengan Pemilih yang Lebih Bijak
-
Mengurai Jerat Hoaks di Panggung Pemilu: Strategi Licik yang Masih Laku
-
Semua Cagub-Cawagub Pilkada Jakarta 'Boneka Politik', Warga Kampung Bayam Pilih Gercos
-
Mengenal Asal Usul Serangan Fajar, Praktik Politik Uang yang Merusak Demokrasi
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Bye-Bye Jari Bertinta! 5 Tips Cepat Bersihkan Jari Setelah Nyoblos
-
MIND ID Siap Guyur Investasi Rp267 Triliun Hingga 2029
-
Orang Dekat Prabowo Sebut Kenaikan PPN 12% Bakal Ditunda
-
Israel-Hizbullah Gencatan Senjata, Warga Palestina Makin Terancam
-
Buruan Serbu! Daftar Promo Pilkada 2024, Ada Kopi Gratis!
Terkini
-
Harda Kiswaya Ungkap Program Prioritas Jika Menang Pilkada Sleman
-
Usai Nyoblos, Haedar Nashir Ingatkan Kepala Daerah Terpilih Utamakan Rakyat, Jangan Korupsi
-
Hadapi Musim Penghujan, BPBD Sleman Pastikan EWS Banjir Lahar Gunung Merapi Berfungsi Normal
-
Skandal Video Asusila Guncang Gunungkidul, Polisi Dalami Keterlibatan Pemeran
-
Optimis Usai Nyoblos Pilkada Sleman 2024, Harda Kiswaya: Target Kami Menang