SuaraJogja.id - Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Ira Hayatunnisma, menekankan pentingnya digitalisasi di desa sebagai langkah utama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) menuju Indonesia Emas 2045.
"Digitalisasi harus dimulai, karena dengan fasilitas yang memadai dan merata, masyarakat desa akan lebih berkembang dan mereka akan lebih cenderung kembali ke desa," ujar Ira Hayatunnisma dikutip Kamis (28/11/2024).
Saat ini, banyak generasi muda dari desa yang pindah ke perkotaan untuk mencari kehidupan yang lebih baik dengan kemudahan yang tersedia di kota-kota besar. Namun, jika pemerintah dapat memastikan penyediaan fasilitas dan infrastruktur yang mendukung kehidupan sosial di desa, kesadaran untuk kembali dan membangun desa akan muncul dengan sendirinya.
"Seperti halnya kenyamanan di rumah, dengan fasilitas yang cukup seperti listrik, internet, dan tempat tinggal yang nyaman. Ketika fasilitas ini tersedia di desa, masyarakat akan merasa terdorong untuk kembali dan mengembangkan desa mereka," jelasnya.
Baca Juga: KPU Gunungkidul Siapkan Jurus Jitu Atasi Kendala Internet di 41 TPS
Pemerintah melalui Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) mengapresiasi program-program seperti penyediaan fasilitas internet di desa, yang merupakan bagian dari program Digitalisasi Desa dan Desa Wisata. Program ini bertujuan untuk memberikan akses yang setara antara masyarakat desa dan kota.
Selain itu, pemerintah terus bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti Kementerian Komunikasi dan Digital serta Kementerian Pekerjaan Umum, untuk meningkatkan akses internet di 22.544 desa yang masih menghadapi kesulitan dalam mendapatkan sinyal internet, guna mendukung keberhasilan program digitalisasi desa.
Untuk diketahui, dari survei yang dilakukan Asosiasi Penyelengara Jasa Intenet Indonesia (APJII) penduduk Indonesia yang telah terjamah oleh internet berjumlah 221.563.479 dari total 278.696.200 jiwa. Sisanya ada 57.132.721 penduduk yang belum menggunakan internet.
Dari jumlah tersebut diketahui wilayah Maluku dan Papua merupakan daerah dengan tingkat kontribusi internet paling rendah.
Baca Juga: UGM Siap Dukung Program Makan Siang Gratis Bergizi, Optimalkan Sumber Daya di Desa
Berita Terkait
Terpopuler
- Telat Gabung Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Rp31,29 Miliar Dicoret Kluivert Lawan China
- 7 Pilihan Mobil Bekas Murah di Bawah Rp30 Juta, Barang Lawas Performa Tetap Berkelas
- Kontroversi Bojan Hodak di Kroasia, Sebut Persib Bandung Hanya Tim Papan Bawah
- Dear Erick Thohir! Striker Pencetak 29 Gol Keturunan Kota Petir Ini Layak Dinaturalisasi
- 7 HP Murah dengan Kamera Jernih: Senjata Andalan Para Content Creator
Pilihan
-
5 Jenis Mobil Bekas Super Irit BBM hingga 23 Km/Liter, Harga Mulai Rp 70 Jutaan!
-
10 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Bagasi Super Besar, Hemat di Kantong dan Cocok Buat Pulang Kampung!
-
Rekomendasi 5 Mobil Bekas MPV Murah Juni 2025, Kabin Luas dan Harga di Bawah Rp 100 Juta!
-
4 Rekomendasi Mobil Bekas Keren untuk Emak-Emak, BBM Irit dan Harga di Bawah Rp 100 Juta!
-
12 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juni 2025, Multitasking Lancar
Terkini
-
Titik-Titik Sampah Ilegal di Ring Road Yogyakarta Terungkap Ini Daftar Lokasinya dan Upaya Penanganannya
-
100 Persen Rampung, Tol Klaten-Prambanan Tinggal Tunggu SK Menteri untuk Dioperasikan
-
Dokter Spesialis Lebih Menggiurkan? Puskesmas di Sleman Kekurangan Tenaga Medis
-
Istana Sebut Gosip, Pengamat Bilang Luka Politik: Drama Megawati-Gibran di Hari Lahir Pancasila
-
Konflik Memanas: PT KAI Beri SP2, Warga Lempuyangan Terancam Digusur