SuaraJogja.id - Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat sebanyak 2,1 juta wisatawan berkunjung ke destinasi wisata daerahnya selama periode 1 Januari sampai 30 November 2024.
"Data kunjungan ke semua destinasi wisata Bantul dari 1 Januari sampai 30 November 2024 sebanyak 2.117.031 wisatawan," kata Subkoordinator Kelompok Substansi Promosi Kepariwisataan Dinas Pariwisata Bantul Markus Purnomo Aji di Bantul, Selasa.
Menurut dia, dari kunjungan wisatawan ke semua destinasi wisata Bantul yang diberlakukan retribusi masuk tersebut, berkontribusi pada perolehan pendapatan asli daerah (PAD) dari penarikan retribusi sebesar Rp26,9 miliar.
Kawasan Pantai Parangtritis yang menjadi satu wilayah dengan wisata Gumuk Pasir dan Pantai Depok dengan sentra kuliner ikan menjadi destinasi wisata dengan kunjungan terbanyak dibanding dengan wisata pantai selatan wilayah barat Kabupaten Bantul.
Dia mengatakan, realisasi PAD sektor pariwisata di Bantul hingga akhir November tersebut, jika dibandingkan dengan target pendapatan yang ditetapkan dalam setahun sebesar Rp49 miliar, masih jauh.
"Realisasinya baru mencapai 55,01 persen dari target PAD tahun 2024 yang sebesar Rp49 miliar. Melihat sisa waktu hanya satu bulan di Desember, jelas target tidak tercapai," katanya.
Menurut dia, kemungkinan besar tidak tercapainya target PAD pariwisata pada 2024 dikarenakan beberapa faktor, di antaranya karena minat berwisata bukan yang utama, dan target pendapatan yang ditetapkan termasuk tinggi.
"Mungkin dua-duanya, karena daya beli masyarakat yang turun, juga berwisata menjadi kebutuhan yang bukan pilihan primer lagi," katanya.
Meski demikian, kata dia, berbagai upaya tetap akan dilakukan Dinas Pariwisata untuk mendongkrak kunjungan wisatawan ke Bantul, meski kemungkinan kecil target selama setahun bisa terpenuhi.
Baca Juga: Pemda DIY Punya 2.052 Unit Rumah Subsidi Kosong, Warga dengan Gaji UMR Jogja masih Ada Harapan?
"Kalau target PAD tahun ini tidak berubah, namun untuk 2025, targetnya masih sama dengan tahun ini. Tetapi tidak tahu hasil komunikasi antara DPRD dengan TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) seperti apa, belum diketok (disahkan)," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Kunjungan ke UGM, Megawati Ragukan Data Sejarah Penjajahan dan Jumlah Pulau Indonesia
-
Bukan Sekadar Antar Jemput: Bus Sekolah Inklusif Kulon Progo Dilengkapi Pelatihan Bahasa Isyarat
-
Maxride Bikin Bingung, Motor Pribadi Jadi Angkutan Umum? Nasibnya di Tangan Kabupaten/Kota
-
Megawati ke UGM: Soroti Biodiversitas dan Masa Depan Berkelanjutan
-
Alasan Kocak Megawati Soekarnoputri Tolak Kuliah di UGM: 'Nanti Saya Kuper'