SuaraJogja.id - Rendahnya angka kunjungan ke museum masih jadi pekerjaan rumah (PR) di Yogyakarta. Karenanya Pemkot Yogyakarta melalui Dinas Kebudayaan (disbud) terus berupaya meningkatkan daya tarik museum bagi masyarakat, terutama generasi muda.
Salah satunya melalui program pengembangan museum berbasis karakter mulai dioptimalkan. Program ini mencakup berbagai aktivasi kreatif dan interaktif yang disesuaikan dengan karakter yang dimiliki masing-masing museum.
"Langkah ini bertujuan menjadikan museum tidak hanya sebagai tempat penyimpanan benda bersejarah, tetapi juga pusat pembelajaran dan rekreasi," papar Kepala Bidang Sejarah Permuseuman Bahasa dan Sastra Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Andrini Wiramawati disela Code Hunter di Museum Sandi, Rabu (4/12/2024).
Menurut Andrini, pengembangan karakter masing-masing museum juga menjadi fokus utama untuk memberikan pengalaman berbeda bagi pengunjung. Dengan demikian museum semakin relevan dan menarik bagi generasi muda.
Langkah ini diharapkan dapat membangkitkan minat masyarakat untuk mengunjungi museum. Selain itu memperkuat kesadaran budaya dan sejarah di Kota Yogyakarta.
Dicontohkan Andrini, Museum Sandi berinovasi menggabungkan edukasi dan permainan. Sehingga pengunjung memiliki pengalaman pemanfaatan sandi yang jarang diketahui.
Selain itu program seperti Wajib Kunjung Museum (WKM) juga diterapkan. Program ini dilaksanakan secara rutin dilakukan 4–5 kali setahun untuk melibatkan siswa SD, SMP, dan SMA.
"Setiap sekolah diajak mengunjungi berbagai museum yang memiliki tema atau karakteristik berbeda," paparnya.
Sementara Kepala Museum Sandi BSSN, Budi Prabowo mengungkapkan Museum Sandi kembali memperkenalkan program publik museum Code Hunter “The Cryptic Adventure”. Ini merupakan permainan berburu kode rahasia yang menggunakan sistem permainan ular tangga.
"Program ini dirancang untuk memberikan pengalaman menarik bagi peserta, yang tidak hanya menguji
kecerdasan dalam memecahkan teka-teki, tetapi juga mengajak mereka untuk menjelajahi kawasan heritage
Kotabaru di Yogyakarta," jelasnya
Code Hunter “The Cryptic Adventure” bertujuan untuk menarik minat siswa dan remaja untuk berkunjung ke
Museum Sandi. Selain itu mempromosikan pentingnya kegiatan fisik di kalangan generasi muda.
Program ini juga menjadi sarana untuk memperkenalkan Museum Sandi kepada masyarakat luas. Dengan demikian bisa memberikan wawasan tentang sejarah berdirinya persandian Republik Indonesia dan budaya melalui jelajah kawasan Heritage Kotabaru yang kaya akan nilai sejarah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 45 Kode Redeem FF Terbaru 8 Agustus: Klaim Pain Tendo, Diamond, dan SG2
- Siapa Pembuat Film Animasi Merah Putih One For All yang Tuai Kontroversi?
- Eks BIN: Ada Rapat Tertutup Bahas Proklamasi Negara Riau Merdeka
- 47 Kode Redeem FF Max Terbaru 8 Agustus: Dapatkan Skin Itachi dan Parafal
- Saat Kibarkan One Piece Dianggap Ancaman, Warung Madura Ini Viral Jadi 'Musuh Dunia'
Pilihan
-
Christian Adinata Juara Thailand International Series 2025: Comeback Epik Sang Tunggal Putra
-
PSG Tendang Gianluigi Donnarumma, Manchester United Siap Tangkap
-
Persib Sikat Semen Padang, Bojan Hodak Senang Tapi Belum Puas: Lini Depan Jadi Sorotan
-
Senyum Manis Jay Idzes Tanda Tangan Kontrak dengan Sassuolo
-
Jay Idzes Resmi Berseragam Sassuolo, Targetkan Lolos dari Zona Merah
Terkini
-
Skandal Judi Online Jogja: Masyarakat Melapor? JPW Curiga, justru Bandar yang Dilindungi
-
Sport Tourism di Sleman Menggeliat: Ribuan Pelari Padati Sleman Temple Run 2025
-
Jelang Setahun Prabowo-Gibran, Aktivis 98 Siapkan 'Rapor Merah' dan Ultimatum Reshuffle
-
Ribuan Anak Perempuan Yogyakarta Jadi Sasaran Imunisasi HPV Gratis, Ini Cara Mendapatkannya
-
Bocah Diduga Diperkosa Ayah Tiri di Kulon Progo, Pelaku Membantah tapi Tak Punya Alasan Logis