SuaraJogja.id - Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) menerima 687 pengaduan terkait Pemilu selama 2024. Tak hanya itu, ada 66 penyelenggara Pemilu yang dipecat sepanjang tahun ini akibat terbukti melanggar kode etik.
Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Heddy Lugito saat jumpa pers usai Rapat Penyampaian Laporan Kinerja Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Tahun Anggaran 2024 yang dilaksanakan di Yogyakarta, Jumat (13/12/2024) malam.
"Jumlah pengaduan DKPP yang sangat besar jumlahnya mencapai 687 pengaduan. Bila itu kita hitung sepekan lima hari kerja sehari ada tiga pengaduan," ujar Heddy.
"Dan jumlah penyelenggara pemilu yang diberhentikan DKPP selama setahun ini, diberhentikan tetap ya, itu 66 orang, baik itu dari unsur penyelenggara pusat maupun sampai tingkat daerah," katanya.
Selain itu masih ada 15 orang penyelenggara pemilu yang diberhentikan dari jabatan. Serta 253 penyelenggara lainnya dijatuhi sanksi Peringatan.
Disampaikan Heddy ada beberapa penyebab yang membuat penyelenggara pemilu dipecat. Mulai dari yang paling sering ditemukan yakni terkait tidak memenuhi syarat sebagai penyelenggara pemilu.
"Biasanya mereka ini berkaitan dengan seleksi, mereka masih anggota partai politik tapi ternyata menjadi anggota KPU," ucapnya.
Kemudian ada yang berkaitan dengan perubahan hasil pemilu atau menggeser perolehan suara.
"Banyak ternyata kecurangan-kecurangan dilakukan oleh penyelenggara pemilu. Ini menjadi perhatian kita semua bahwa penyelenggara pemilu baik itu KPU atau Bawaslu ada yang masih punya integritas yang sangat memprihatinkan menggeser suara," tuturnya.
Baca Juga: Survei Kajian Perilaku Pemilih dalam Pemilu 2024 Soroti Partisipasi Generasi Z di DIY
Lalu tak kalah memprihatinkan yakni terkait dengan kasus asusila serta suap. Tindakan asusila ini masuk dalam penyebab pemecatan penyelenggara pemilu yang bersifat non tahapan.
"elakanya kasus asusila ini biasanya terjadi di saat tahapan sedang sibuk-sibuknya. Jadi di luar non tahapan itu kasus asusila, ada juga karena suap. Suap saat penghitungan suara. Suap itu terjadi saat penghitungan maupun dijanjikan sebelum penghitungan," tandasnya.
Terkait jumlah pengaduan yang besar, Heddy menilai masyarakat sudah semakin punya perhatian terhadap kinerja KPU dan Bawaslu. Ditambah dengan publik yang makin punya informasi untuk mengadukan KPU dan Bawaslu ke DKPP.
"Mungkin ada tingkat kepercayaan masyarakat terhadap DKPP meningkat. Ketika mereka gagal mengadu ini ke MK ke polisi ke Bawaslu selalu larinya ke DKPP atau bahkan bareng, ngadu ke MK iya ke DKPP iya, ngadu ke bawaslu iya ke DKPP iya. Jadi itu lah yang terjadi kenapa pengaduan sangat besar," cetusnya.
Berita Terkait
-
Perdana Menteri Kanada Mark Carney Serukan Pemilu Dini untuk Lawan Ancaman Trump Caplok Negaranya
-
Bantah Dukung 02, Larissa Chou Tegas Tak Pernah Kampanyekan Paslon Mana Pun
-
Israel di Ujung Krisis: Netanyahu Pecat Kepala Keamanan, Gelombang Protes Mengancam!
-
Netanyahu Pecat Kepala Shin Bet! Perebutan Kekuasaan di Balik Serangan Hamas Terungkap?
-
Eks Kapolres Ngada Ditahan Bareskrim: Kasus Asusila Anak di Bawah Umur Terungkap!
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
Terkini
-
Kilas Gunungkidul: Kecelakaan Maut Terjadi Selama Libur Lebaran, Seorang Anggota Polisi Jadi Korban
-
Malioboro Mulai Dipadati Wisatawan Saat Libur Lebaran, Pengamen Liar dan Perokok Ditertibkan
-
Urai Kepadatan di Pintu Masuk Exit Tol Tamanmartani, Polisi Terapkan Delay System
-
Diubah Jadi Searah untuk Arus Balik, Tol Jogja-Solo Prambanan-Tamanmartani Mulai Diserbu Pemudik
-
BRI Lestarikan Ekosistem di Gili Matra Lewat Program BRI Menanam Grow & Green