SuaraJogja.id - Kasus kekerasan seksual nampaknya semakin mengkhawatirkan di Yogyakarta. Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) DIY mencatat ada sekitar 900 warga Yogyakarta yang menyampaikan aduan pada lembaga tersebut.
Di tingkat nasional angkanya jauh lebih tinggi. Berdasarkan data LPSK, terjadi peningkatan signifikan dalam jumlah laporan yang diterima sepanjang tahun 2024. LPSK sejak Januari hingga Desember 2024 menangani lebih dari 9.500 permohonan perlindungan.
"Jumlah ini naik dari 6.455 laporan pada tahun sebelumnya," ujar Wakil Ketua LPSK, Wawan Fahrudin disela Rembug Sahabat Saksi dan Korban di Yogyakarta, Rabu (18/12/2024).
Menurut Wawan, dari permohonan perlindungan yang masuk ke LPSK didominasi kekerasan seksual pada perempuan dan anak. Mirisnya pelaku merupakan orang-orang terdekat korban seperti ayah, paman, guru agama dan kerabat.
"Dari berbagai jenis kasus yang dilaporkan, kekerasan seksual menjadi kasus yang paling dominan. Ironisnya, sebagian besar pelaku adalah orang terdekat korban, seperti keluarga, tetangga, hingga guru," tandasnya.
Selain kekerasan seksual, korban tindak pidana pencucian uang (TPPU), termasuk kasus pinjaman online dan investasi bodong juga banyak yang melakukan permohonan perlindungan. Laporan kedua kasus terbesar tersebut mencapai lebih dari 4.000 aduan.
Namun diperkirakan angka ini masih jauh dari memadai jika dibandingkan dengan kenyataan di lapangan. Sebab dari data kepolisian tercatat sekitar 288.000 tindak pidana terjadi di Indonesia pada tahun ini.
"Kami baru mampu menjangkau sekitar 5 persen dari total kasus untuk perlindungan korban. Ini menunjukkan tantangan besar dalam memberikan akses keadilan kepada seluruh masyarakat," ungkapnya.
Tak hanya kendala minimnya lembaga perlindungan korban di tingkat daerah, LPSK juga menghadapi kendala infrastruktur dan sumber daya. Saat ini, lembaga tersebut baru memiliki dua kantor perwakilan di Yogyakarta dan Sumatera Utara.
Baca Juga: Aksi Licik Komplotan Penipu, Gasak Rp2 Miliar Dolar dengan Modus Pinjaman
Namun pada 2024 ini LPSK berhasil memperluas cakupan dengan pembukaan tiga kantor baru di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Timur. Sebagai upaya memperkuat perlindungan, LPSK bekerja sama dengan jaringan relawan Sahabat Saksi dan Korban (SSK).
Berita Terkait
-
Membongkar Kekerasan Seksual di Kampus oleh Oknum Guru Besar Farmasi UGM
-
Dijebak Duit THR, Egi dkk Gilir ABG di Bekasi: Korban Teler usai Dicekoki Miras hingga Tramadol
-
Guru Besar UGM Dipecat buntut Terlibat Kasus Kekerasan Seksual
-
Korban Tewas Gempa Myanmar Naik Terus, Kini Tembus 3.471 Jiwa
-
Korban Meninggal Akibat Gempa Myanmar Terus Bertambah, Ini Data Terbaru
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Harga Emas Antam Berbalik Lompat Tinggi Rp23.000 Hari Ini, Jadi Rp1.777.000/Gram
-
Wall Street Keok, IHSG Diprediksi Melemah Imbas Perang Dagang Trump vs Xi Jinping
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
Terkini
-
Pemda DIY Ngebut Bangun Sekolah Rakyat, Siswa Miskin Bisa Sekolah Juli 2025
-
Pengawasan Jebol hingga Daging Sapi Antraks Dijual Bebas, 3 Warga Gunungkidul Terinfeksi
-
Libur Lebaran di Sleman, Kunjungan Wisatawan Melonjak Drastis, Candi Prambanan Jadi Primadona
-
Zona Merah Antraks di Gunungkidul, Daging Ilegal Beredar? Waspada
-
Miris, Pasar Godean Baru Diresmikan Jokowi, Bupati Sleman Temukan Banyak Atap Bocor