SuaraJogja.id - Koordinator Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) DIY Irsad Ade Irawan menyambut baik keputusan pemerintah untuk tidak menaikkan PPN 12 persen. Namun hal itu tak cukup, buruh meminta pemerintah menurunkan PPN menjadi setidaknya 7 persen.
"Keputusan pembatalan PPN 12 persen adalah kemenangan rakyat, sebagaimana diketahui telah banyak penolakan dari rakyat mulai dari pernyataan sikap, petisi, hingga aksi," kata Irsad saat dikonfirmasi, Kamis (2/1/2025).
"Bahkan pada November 2024, buruh mengatakan siap mogok apabila PPN 12 persen tetap dijalakan," imbuhnya.
Terkait rekomendasi kepada pemerintah dengan penurunan PPN hingga 7 persen, kata Irsad bakal berdampak cukup banyak kepada masyarakat. Pertama berkaitan dengan pengurangan beban biaya hidup.
Pasalnya dengan tarif PPN yang lebih rendah, harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat cenderung turun. Ini dapat membantu menurunkan biaya hidup sehari-hari bagi buruh dan masyarakat secara keseluruhan.
Kemudian dapat meningkatan daya beli masyarakat secara keseluruhan. Penurunan PPN membuat harga barang-barang kebutuhan pokok, seperti makanan, barang rumah tangga, dan transportasi menjadi lebih terjangkau.
"Hal ini dapat meningkatkan daya beli buruh dan masyarakat kelas bawah, memungkinkan mereka untuk membeli lebih banyak barang dan jasa dengan pendapatan yang sama," ucapnya.
Lalu dengan PPN yang lebih rendah akan dapat meningkatkan konsumsi domestik. Dengan menurunnya harga barang dan jasa, diharapkan masyarakat akan lebih banyak mengonsumsi barang dan jasa.
Peningkatan konsumsi ini dapat merangsang pertumbuhan ekonomi, yang pada gilirannya bisa memberikan manfaat lebih lanjut bagi buruh dan masyarakat secara umum.
Baca Juga: Aksi Tolak PPN 12 Persen, Aliansi Rakyat Peduli Indonesia Geruduk Kantor Pajak Yogyakarta
Selain itu, PPN yang lebih rendah dapat meringankan tekanan inflasi. PPN yang lebih rendah dapat membantu meredam tekanan inflasi karena harga barang dan jasa yang lebih stabil akan mengurangi lonjakan biaya hidup.
"Buruh yang bergantung pada pendapatan tetap akan merasakan manfaat dari pengurangan inflasi ini," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- Jay Idzes Akhirnya Pamerkan Jersey Biru Bergaris!
- Dear Erick Thohir! Striker Pencetak 29 Gol Keturunan Kota Petir Ini Layak Dinaturalisasi
- Kontroversi Bojan Hodak di Kroasia, Sebut Persib Bandung Hanya Tim Papan Bawah
- 7 Rekomendasi Mobil Murah dengan Sunroof, Harga mulai Rp 80 Jutaan
Pilihan
-
Ricky Kambuaya: Si Anak Pendiam yang Bikin Patrick Kluivert Jatuh Cinta
-
Patrick Kluivert Bongkar Kekurangan Timnas Indonesia Kalahkan China: Kami Tidak...
-
BREAKING NEWS! Timnas Indonesia Lolos Babak Keempat, Nawaf Alaqidi Ikut Bantu
-
Hasil Timnas Indonesia vs China: Gol Ole Romeny Bawa Garuda Naik ke Peringkat 3 Grup C!
-
Mimpi Timnas Indonesia Terkubur! Gagal ke Piala Dunia 2026 Tanpa Playoff usai Australia Hajar Jepang
Terkini
-
Waspada Cacing Hati usai Sembelih Sapi Kurban, Pemkab Sleman Terjunkan 358 Petugas Pemantau
-
Alun-alun Kidul Ditutup untuk Salat Id? Sultan Angkat Bicara
-
Berkah Idul Adha: Prabowo Kirim Sapi Raksasa untuk Penggerobak Sampah & Pasukan Kuning Yogyakarta
-
IKD Gratis, Tapi Data Bisa Lenyap, Disdukcapil Sleman Ungkap Cara Lindungi Diri dari Penipuan
-
WNA Pakistan Tipu Investasi Rp70 Miliar di Yogyakarta, Sempat Bikin Ulah di Kampus