SuaraJogja.id - Polres Bantul menggelar rekonstruksi kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang berujung pada kematian seorang istri, RM (21), oleh suaminya, AM (28). Rekonstruksi dilaksanakan di halaman Mapolres Bantul pada Rabu (8/1/2025), dengan menghadirkan tersangka dan disaksikan jaksa dari Kejaksaan Negeri Bantul.
Rekonstruksi ini menjadi momen terakhir AM berjumpa anaknya. Sebab, setelah rekonstruksi selesai, AM sempat memeluk anaknya yang masih berusia 8 bulan. Momen ini menambah suasana haru di tengah proses hukum yang berjalan.
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, menyebutkan bahwa reka ulang adegan ini awalnya direncanakan hanya mencakup 8 adegan, tetapi berkembang menjadi 24 adegan berdasarkan keterangan tambahan dari tersangka.
"Rekonstruksi kita gelar di halaman Mapolres Bantul untuk keamanan dan kelancaran. Dari yang tadinya hanya 8 adegan, berkembang menjadi 24 adegan yang diperagakan," ujar Jeffry, Rabu.
Baca Juga: Hunian Hotel di Bantul Anjlok Selama Liburan Nataru, Tol dan Daya Beli Turun Dituding Jadi Pemicunya
Dari rekonstruksi tersebut, terungkap bahwa sebelum menganiaya istrinya, tersangka AM terlebih dahulu berpesta minuman keras bersama tiga temannya di sebuah pos ronda dekat lokasi kejadian.
Menurut Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Dian Pornomo, peristiwa terjadi pada Sabtu (7/12/2024) di sebuah gudang ekspedisi di Pacar Brajan, Wonokromo, Pleret, Bantul. Awalnya, korban mencari keberadaan suaminya yang tidak pulang ke rumah. Setelah mengetahui lokasi AM melalui telepon genggam, korban mendatangi gudang tersebut.
Sesampainya di lokasi, keduanya terlibat cekcok hebat yang dipicu emosi tersangka akibat pengaruh minuman keras. Dalam keadaan mabuk, AM memukul korban dengan tangan kosong, membekap lehernya menggunakan kedua tangan, hingga korban meninggal dunia.
"Tersangka membekap leher korban dengan kedua tangan dalam posisi tiduran miring hingga korban meninggal dunia," ungkap Dian.
Dian menjelaskan bahwa motif pembunuhan berawal dari perselisihan rumah tangga. Tersangka sering meninggalkan rumah untuk mabuk-mabukan, sementara korban merasa kesulitan mengurus anak balita mereka sendirian.
Baca Juga: DPRD Bantul Tolak Harga Makan Bergizi Gratis Diturunkan: Khawatirkan Kualitas Gizi Pelajar
Tersangka mengaku menyesal dan berdalih bahwa penganiayaan dilakukan dalam keadaan tidak sadar. Ia juga mengakui bahwa kejadian ini bukan kali pertama dirinya melakukan KDRT terhadap istrinya.
Berita Terkait
-
Potret Kopda Basar Jalani Rekonstruksi Kasus Penembakan 3 Anggota Polri
-
There's Still Tomorrow: Perjuangan Ibu Lawan KDRT Demi Masa Depan Anak
-
TNI AL Gelar Rekontruksi Kasus Pembunuhan Jurnalis oleh Oknum Prajurit, 33 Reka Adegan Dipergakan
-
Cemburu Buta! Pria di Blitar Bacok Mantan Istri dan Ibu Mertua!
-
Kini Resmi Cerai, Ingat Lagi Kronologi Kasus KDRT Cut Intan Nabila
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan