SuaraJogja.id - Para pengelola hotel di wilayah Kabupaten Bantul mengeluhkan terjadinya anomali tamu menginap pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) ini. Mereka menyebut terjadi penurunan signifikan tingkat hunian hotel selama Nataru.
General Manager Ros In Hotel, Vita Djengkau mengatakan momen libur Nataru biasanya menjadi saat kalangan perhotelan menangguk tamu. Di mana hampir setiap momen liburan Nataru, tingkat hunian hotel bisa mencapai 88 % hingga 90 . Namun pada liburan Nataru kali ini memang berbeda.
"Kita dulu rata-rata untuk liburan nataru bisa di 88%. Sekarang hanya 62 ," ujar dia, Sabtu (3/1/2025).
Kondisi ini nampaknya juga dialami oleh hotel-hotel di Kota Jogja dan Kabupaten Sleman. Dia menyebut ada rekapan sementara dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di mana tingkat hunian hotel selama liburan Nataru ada di angka 82 .
Melihat angka tersebut maka kemungkinan terjadi penurunan tingkat akuntansi hotel selama liburan Nataru kali ini. Padahal biasanya setiap momen Liburan Nataru, tingkat hunian hotel bisa kencang hingga mencapai 90%.
"Biasane kenceng di 90 an. Tapi memang agak Lain ini," tutur Vita.
Secara umum tingkat hunian hotel selama liburan nataru kemarin memang anjlok. Namun ada tiga hari yang menunjukkan tingkat hunian hotel cukup bagus yaitu mulai dari tanggal 27, 28, dan 29 Desember 2024. Di mana tingkat keterisian kamar mencapai 90an%.
Padahal selama liburan nataru kemarin pihaknya sudah menerapkan Dynamic price untuk tarif kamar. Namun strategi dengan melihat permintaan ini ternyata belum begitu mendongkrak rata-rata hunian hotel di tempatnya.
"Padahal kemarin momentnya bersamaan dengan liburan sekolah. Ini ada apa? Sedang langka duit mungkin," tebak dia..
Baca Juga: Viral Wisatawan di Jogja Kecele saat Libur Nataru, Pesan Hotel Malah Jadi Kos-kosan
Dia menduga keberadaan tol yang sudah mulai beroperasi hingga Yogyakarta menjadi salah satu pemicu turunnya tingkat hunian Hotel kali ini. Dengan lancarnya pergerakan arus kendaraan pada liburan Nataru kali ini maka wisatawan bisa memanage kunjungan mereka dengan meminimalisir menginap di Yogyakarta.
Ketua PHRI Bantul, Yohanes Hendra Dwi Utomo mengakui jika tingkat hunian hotel pada liburan Nataru kali ini. Di mana tingkat okupansi hotel selama liburan Nataru kali ini baru di angka 78-80 . Jauh menurun dibanding dengan tahun sebelumnya.
"Kemungkinan daya beli masyarakat yang berkurang," tutur dia.
Menurut dia, kondisi di Bantul memang agak berbeda dengan Kabupaten/kota lain di DIY. Di mana di bantul tidak ada pilihan hotel sehingga wisatawan lari ke Sleman dan Kota yang banyak pilihan hotel.
Bahkan dua kabupaten lain, yaitu Gunungkidul dan Kulonprogo nampaknya tingkat hunian hotel terus membaik. Banyaknya destinasi wisata baru di dua kabupaten ini mampu menjadi magnet kunjungan wisatawan dan imbasnya tentu keinginan menginapnya tinggi
"Bantul akan selalu tertinggal kalau tidak berbenah. Obyek wisata di Bantul sepertinya stag tidak banyak perkembangan," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dirumorkan Bela Timnas Indonesia di Ronde 4, Leeds Bakal Usir Pascal Struijk
- Tak Perlu Naturalisasi, 4 Pemain Keturunan Jebolan Akademi Top Eropa Bisa Langsung Bela Timnas
- Berbalik 180 Derajat, Mantan Rektor UGM Sofian Effendi Cabut Pernyataan Soal Ijazah Jokowi
- Erika Carlina Bikin Geger, Akui Hamil 9 Bulan di Luar Nikah: Ini Kesalahan Terbesarku
- 10 Rekomendasi Kulkas 2 Pintu Harga Rp1 Jutaan, Anti Bunga Es dan Hemat Listrik
Pilihan
-
12 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Kode Keras! Thijs Dallinga: Saya Tahu Situasi Timnas Sekarang
-
3 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 128 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Kisah Pangeran Arab "Sleeping Prince" Meninggal Dunia Usai 20 Tahun Koma
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
Terkini
-
98 Ribu Pelajar Yogyakarta Dapat Cek Kesehatan Gratis, Ini Jadwal dan Jenis Pemeriksaan
-
KUD vs Kopdes Merah Putih: Bantul Ungkap Strategi Kolaborasi Demi Kesejahteraan Desa
-
Terjebak di Kamboja: Kisah Pilu Puspa, PMI Ilegal yang Dipaksa Jadi Scammer dan Korban Kekerasan Seksual
-
10 Pilar Tol Jogja-Solo 'Diputar' di Atas Ring Road, Ini Canggihnya Teknologi Sosrobahu
-
Jangan Klik Sembarangan! BRI Tegaskan Ancaman Phishing Makin Nyata, Waspadai Keamanan Transaksi