Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 10 Januari 2025 | 13:22 WIB
Ilustrasi pohon sawit. (Freepik)

SuaraJogja.id - Dekan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada sekaligus Ketua Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) Budi Setiadi Daryono, menyoroti pernyataan Prabowo soal penyamaan tanaman kelapa sawit dengan tanaman hutan. Ia bilang pernyataan itu menyesatkan publik. 

Sebab, secara tegas sudah ada peraturan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang sebelumnya menyebutkan bahwa sawit bukan tanaman hutan. 

"Peraturan Menteri LHK Nomor P.23/2021 yang menyatakan bahwa sawit bukan termasuk tanaman rehabilitasi hutan dan lahan," kata Budi dalam keterangannya, Jumat (10/1/2025).

Dalam kesempatan ini, Budi turut berpesan agar Presiden dalam menyampaikan pendapatnya dapat lebih berhati-hati. Sehingga tidak menyebabkan pro kontra di masyarakat bahkan dapat menyesatkan. 

Baca Juga: Pakar Hukum Tata Negara UGM Puji Dalil Kuat Empat Mahasiswa Penggugat Presidential Threshold

Oleh karena itu, ia menyarankan pemerintah dalam hal ini Bappenas melibatkan Kementerian dan Lembaga terkait, pakar, praktisi dan civil society. Terutama untuk menyusun kebijakan yang berdampak besar kepada masyarakat dan lingkungan hidup maupun global.

"Dengan begitu maka dapat diprediksi dampak dari kebijakan baru, baik bagi kepentingan masyarakat, lingkungan dan ekonomi secara nasional," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Prabowo Subianto kembali membuat pernyataan kontroversial. Kekinian Prabowo mengungkap gagasan untuk menambah lahan kelapa sawit tanpa mempedulikan ancaman deforestasi bagi hutan Indonesia.

Dalam pidatonya di Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional di Gedung Bappenas beberapa waktu lalu, Prabowo menyebut jika Indonesia perlu untuk menambah lahan kelapa sawit tanpa perlu takut bahaya deforestasi atau deforestation.

Menurut Prabowo, kelapa sawit merupakan bagian dari pepohonan dengan daun yang membuatnya dapat menyerap karbondioksida layaknya pohon-pohon lainnya.

Baca Juga: Bangun Citra dan Reputasi Fakultas Peternakan, Satria Raih Penghargaan Insan Berprestasi 2024

"Saya kira ke depan kita harus tambah tanam kelapa sawit. Enggak usah takut apa itu katanya membahayakan, deforestation, namanya kelapa sawit ya pohon ya kan? Bener enggak, kelapa sawit itu pohon, ada daunnya kan? Dia menyerap karbondioksida," ujar Prabowo.

Alasan perluasan lahan kelapa sawit ini menurut Prabowo merupakan bagian dari keinginan beberapa negara lainnya yang bergantung pada Indonesia sebagai produsen sawit.

Load More