SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul memutuskan untuk menunda sejumlah proyek pengadaan barang dan jasa hingga Mei 2025. Kondisi ini sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Keputusan ini mengikuti Surat Edaran Bersama (SEB) dari Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, yang dirilis pada 11 Desember 2024. SEB tersebut menginstruksikan pemerintah daerah untuk menunda proses pengadaan barang atau penandatanganan kontrak hingga terbitnya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) sebagai dasar hukum.
Sekretaris Daerah Gunungkidul, Sri Suhartanta, menjelaskan bahwa Pemkab Gunungkidul masih menunggu terbitnya PMK agar dapat melanjutkan berbagai proyek yang direncanakan. Pihaknya bakal menunggu regulasi ini agar bisa melangkah lebih jauh.
"Semoga aturan segera terbit, sehingga pembangunan bisa segera dilaksanakan" ujarnya pada Rabu (15/1/2025).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Rakhmadian Wijayanto, mengatakan bahwa prioritas utama tahun 2025 adalah perbaikan dan pemeliharaan infrastruktur jalan serta pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).
Namun, ia mengakui bahwa pelaksanaan proyek fisik yang menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) maupun Dana Alokasi Umum (DAU) masih menunggu petunjuk teknis dari pemerintah pusat. Beberapa proyek yang tidak menggunakan anggaran pusat, seperti pembangunan jalan Prasarana Sarana Utilitas Umum (PSU) di sembilan kalurahan, telah dilelang sejak awal tahun.
“Saat ini kemantapan jalan kabupaten baru mencapai 63 persen, sedangkan 37 persen lainnya mengalami kerusakan ringan hingga berat. Total anggaran yang dibutuhkan untuk memperbaiki seluruh jalan mencapai Rp 1 triliun,” jelasnya.
Bupati Endah Siap Identifikasi Masalah
Bupati Gunungkidul terpilih, Endah Subekti Kuntariningsih, menyatakan bahwa pihaknya akan memprioritaskan identifikasi masalah yang ada di seluruh wilayah kabupaten. Pihaknya akan memetakan masalah-masalah mendesak, seperti kerusakan jalan, kebutuhan penerangan, hingga akses air bersih.
Baca Juga: Kasus DBD di Gunungkidul Naik 50 Persen: Waspadai Puncak Musim Hujan Januari-Maret 2025
"Dengan data tersebut, kami dapat merumuskan solusi konkret dan memanfaatkan anggaran secara tepat," ujarnya.
Endah juga menyebut pentingnya melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan dan penyelesaian masalah. Ia mengajak warga untuk memberikan masukan terkait persoalan yang dihadapi melalui berbagai saluran komunikasi, termasuk media sosial.
Berdasarkan pantauan pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Gunungkidul, hingga saat ini belum ada paket proyek yang tercatat untuk tahun anggaran 2025. Hal ini menunjukkan bahwa penundaan proyek memang dilakukan secara menyeluruh.
Endah berharap kebijakan ini tidak berdampak besar pada pembangunan infrastruktur di Gunungkidul. Pihaknya berusaha memastikan pembangunan tetap berjalan dengan baik, meskipun harus menunggu regulasi pusat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik
-
Liburan Akhir Tahun di Jogja? Ini 5 Surga Mie Ayam yang Wajib Masuk Daftar Kulineranmu!
-
Jelang Libur Nataru, Pemkab Sleman Pastikan Stok dan Harga Pangan Masih Terkendali
-
Waduh! Ratusan Kilometer Jalan di Sleman Masih Rusak Ringan hingga Berat
-
Dishub Sleman Sikat Jip Wisata Merapi: 21 Armada Dilarang Angkut Turis Sebelum Diperbaiki