SuaraJogja.id - Ada saja yang dilakukan oleh BMT (48) lelaki asal Kalurahan Mulo, Kapanewon Semanu, Gunungkidul. Tergiur dengan kemolekan anak tirinya dari janda yang baru dinikahirnya, BMT langsung menggerayangi si anak tiri.
Tak hanya sekali, lelaki ini ternyata sudah 5 melakukan pelecehan seksual terhadap anak perempuan janda yang dinikahinya. Selain mencium jidat dan pipi, lelaki ini juga menggerayangi area terlarang bocah perempuan ini.
Kapolsek Semanu, AKP Pudjijono mengatakan aksi bejat ini pertama kali diketahui ketika bocah perempuan berumur 14 tahun ini melaporkannya peristiwanya ke kerabatnya. Melalui pesan WA, bocah ini menceritakan peristiwa yang menimpanya ke kekerabat dia.
"Warga yang mengetahui aksi tersebut akhirnya jengah dan menghadiahi bogem mentah ke pelaku," terang dia, Kamis (16/1/2025).
Baca Juga: Petugas Koperasi Harian Catut Puluhan Nama Nasabah untuk Kredit Fiktif, Kerugian Mencapai Rp22 Juta
Menurut informasi yang berhasil dikumpulkan di lapangan, dua minggu lalu, DMT menikah dengan ibu korban. Selama dua pekan, korban dan ibunya tinggal di Kalurahan Mulo. Pelaku selalu mencari kesempatan untuk melakukan pelecehan terhadap anak tirinya itu.
"Pelaku itu sering menciumi dan meremas payudara korban. Itu pas ibunya keluar ke mana gitu," tutur warga yang enggan disebutkan namanya.
Aksi itu dilakukan di kamar korban dan sesekali juga di jalan ketika pelaku memboncengkan korban. Pelaku melancarkan aksinya ketika mereka hanya berdua. Aksi tak senonoh itu terus berulang setiap ada kesempatan.
Selama 2 minggu, korban mengalami lima kali aksi tak senonoh tersebut. Awalnya korban diam setiap kali mendapat perlakuan tak pantas itu karena pelaku selalu mengancam. Pelaku mengancam dengan mengepalkan tangan.
Sebelumnya, ayah kandung korban, MJT mengaku awalnya tidak tahu anaknya menjadi korban pelecehan seksual dari ayah tirinya. Namun dia baru tahu ketika ada kerabat yang memberitahu dan menceritakan peristiwa yang menimpa anak perempuannya.
Baca Juga: Pelaksanaan Sejumlah Proyek di Gunungkidul Bakal Ditunda, Ini Alasannya
"Kaget. Saya emosi terus omong ke warga," kata dia.
Berita Terkait
-
Apakah Hari Kartini Menjadi Tameng Emansipasi oleh Kaum Wanita?
-
Rayakan Hari Kartini: 4 Perempuan Tangguh Menjawab Tantangan Era Digital
-
Dilarang Sekolah, Bocah Perempuan Afghanistan Dipaksa Jadi Penenun Karpet
-
Review Novel 'Jane Eyre': Ketika Perempuan Bicara soal Harga Diri
-
Ulasan Novel Perempuan di Titik Nol: Membongkar Dunia Patriarki bagi Wanita
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan