SuaraJogja.id - Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025 PT Kereta Api Indonesia (Persero) kembali diterapkan. Penerapan kebijakan ini membawa perubahan dalam perjalanan kereta api termasuk di wilayah Daop 6 Yogyakarta.
Salah satunya dua Kereta Api (KA) baru yang akan lewat dan naik turun penumpang di stasiun wilayah KAI Daop 6 Yogyakarta seperti di Stasiun Yogyakarta maupun Stasiun Wates. Sebut saja KA Madiun Jaya relasi Madiun - Pasarsenen dan Relasi Pasarsenen - Madiun serta KA Sancaka Utara Relasi Surabaya Pasarturi - Cilacap dan Relasi Cilacap - Pasar Turi.
"Gapeka 2025 akan diterapkan efektif per tanggal 1 Februari [2025]," papar Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta Krisbiyantoro di Yogyakarta, Jumat (17/1/2025).
Kris menyebutkan, KA Madiun Jaya menggunakan rangkaian 2 kereta Eksekutif Stainless Steel New Generation dan 6 kereta Ekonomi Stainless Steel. Sedangkan KA Sancaka Utara menggunakan rangkaian 4 kereta Eksekutif dan 4 kereta Bisnis.
Baca Juga: Antisipasi Dimanfaatkan Secara Liar, Bekas TM 2 Ditutup Pagar
Selain tambahan KA baru, jadwal keberangkatan dan kedatangan dan perubahan stasiun pemberhentian juga mengalami perubahan. Hal ini berimplikasi pada waktu tempuh KA.
Untuk KA Madiun Jaya Relasi Madiun - Pasarsenen, keberangkatan di Stasiun Yogyakarta pukul 10.12 WIB. Sedangkan pada Relasi Pasarsenen - Madiun, keberangkatan di Stasiun Yogyakarta pukul 04.02 WIB.
Sementara untuk KA Sancaka Utara Relasi Surabaya Pasarturi - Cilacap, keberangkatan di Stasiun Yogyakarta pukul 13.05 WIB dan Stasiun Wates pukul 13.31 WIB. Untuk Relasi Cilacap - Pasar Turi, keberangkatan Stasiun Wates pukul 20.14 WIB dan Stasiun Yogyakarta pukul 20.44 WIB.
"Khusus untuk wilayah KAI Daop 6 Yogyakarta perubahan jam keberangkatan dan kedatangan terjadi pada sejumlah KA dengan perubahan yang bervariatif. Ada yang jam keberangkatan dan kedatangannya maju atau mundur dari Gapeka sebelumnya," jelasnya.
Kris menambahkan, ada beberapa KA yang awalnya berhenti di stasiun tertentu pada Gapeka sebelumnya, tetapi tidak berhenti di stasiun tersebut pada Gapeka 2025. Karenanya penumpang dihimbau selalu memastikan kembali jadwal perjalanannya agar tidak salah.
Baca Juga: Tujuh Orang Tak Ikut Undian, 1.034 Pedagang TM 2 Dipastikan Sudah Direlokasi
"Penumpang setiap akan berangkat diharapkan mengecek kembali jam keberangkatan yang tertera pada tiket karena adanya perubahan ini," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Kereta Api Jayakarta Dilempari Batu, KAI Daop 6 Yogyakarta Geram dan Ancam Pidana Berat
-
Siapkan Rp 20 triliun, Kang Dedi Mulyadi Akan Aktifkan 11 Jalur Kereta Api di Jabar
-
Perjalanan Habbie, UMKM yang Berkembang dengan Dukungan BRI Hingga Pecahkan MURI!
-
Warung Bu Sum: Legenda Kuliner Jogja Bertahan Berkat Resep Rahasia & Dukungan BRI
-
BNI Indonesias Horse Racing Triple Crown & Pertiwi Cup 2025 Garapan SARGA.CO Siap Pentas di Yogya
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan