SuaraJogja.id - Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Yogyakarta terus berupaya mengurangi jumlah kasus kekerasan pada anak di Kota Yogyakarta. Pendampingan pada calon pengantin jadi salah satu upaya.
Pengelola Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Era Ambarningsih menuturkan pada tahun 2025 ini Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) akan mendampingi 31 calon pengantin (caten). Pendampingan dilakukan dengan berbagai layanan baik konseling maupun konsultasi online dan offline.
"Untuk tahun 2025 Puspaga akan mendampingi 31 Calon Pengantin [Caten] untuk diberikan pendampingan mengenai parenting," kata Era, Rabu (22/1/2025).
Menurutnya, pendampingan terhadap caten tersebut sangatlah penting. Terlebih agar nantinya calon orang tua akan memahami pola asuh yang baik sehingga berdampak pada pengasuhan anak yang lebih baik.
"Pendampingan ini akan dilakukan secara bertahap. Satu bulannya akan dilakukan monev dan pendampingan pada satu hingga dua pasang caten. Rata-rata caten ini adalah anak yang hamil diluar nikah," ujarnya.
Pihaknya berharap dengan pendampingan itu kekerasan terhadap anak dapat menurun di tahun 2025. Pasalnya dari data tahun 2024, kekerasan terhadap anak mengalami tren kenaikan.
Tercatat pada tahun 2024 jumlah kekerasan terhadap anak mencapai 101 kasus. Angka itu meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2023 sebanyak 61 kasus.
"Jumlah kasus kekerasan memang meningkat. Mungkin karena masyarakat lebih aware dan tahu bagaimana sistem pelaporan ketika terjadi kasus di wilayah. Karena di wilayah kita memiliki Satgas Sigrak, mitra keluarga dan masih banyak lagi yang bisa membantu masyarakat untuk melaporkan kekerasan pada anak di wilayah," ungkapnya.
Sementara itu, selain caten, edukasi juga bakal dilakukan untuk anak-anak sekolah. Admin Puspaga Kenari Raditya Kurniawan mengungkapkan, untuk tahun 2025 Puspaga akan menyasar di dua sekolah SD-SMP di wilayah Rejowinangun dan Prenggan, untuk diberikan pendampingan berkaitan dengan bullying dan parenting.
Baca Juga: Rute Perjalanan Kereta Api Diubah, Perlintasan di Sedayu Ditutup
Ia berharap, sekolah juga akan mengimplementasikan perlindungan anak di sekolah. Sehingga tidak akan ada lagi kekerasan terhadap anak.
"Kami akan lakukan kembali sosialisasi dan edukasi di dua sekolah tentang bullying, parenting serta pola asuh terhadap anak sebagai penguatan sekolah ramah anak. Sehingga, tidak ada lagi kekerasan anak yang terjadi di Kota Yogyakarta," ujar Raditya.
Bagi warga Kota Yogyakarta yang ingin berkonsultasi terhadap perlindungan dan pendampingan kekerasan pada anak bisa melalui aplikasi Sistem Layanan Konseling (Sila Eling) yang merupakan layanan konsultasi gratis bagi warga Kota Yogyakarta yang terintegrasi dengan Jogja Smart Service (JSS).
Tak hanya itu, bimbingan konseling gratis juga diberikan melalui Telepon Sahabat Anak (TeSA) dengan nomor telepon 08112848404.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
3 Link DANA Kaget Hari Ini, Anti Gagal Klaim Saldo Gratis untuk Warga Jogja
-
Kantor Kemenkumham DIY Mau Dibangun di Mana? Paku Alam X Beri Bocoran Lokasinya
-
Mengulik Festival Angkringan Yogyakarta 2025, Dorong Transformasi Digital Pasar dan UMKM Lokal
-
Ironi Distribusi Sapi: Peternak NTT Merugi, Konsumen Jawa Bayar Mahal, Kapal Ternak Jadi Kunci?
-
Rejeki Nomplok Akhir Pekan! 4 Link DANA Kaget Siap Diserbu, Berpeluang Cuan Rp259 Ribu