SuaraJogja.id - Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga sudah memerintahkan agar korban pencabulan asal Gunungkidul untuk dipindah dari sekolah yang lama. Sehingga korban tidak merasa trauma dan bersedia bersekolah kembali.
Kepala Disdikpora DIY, Suhirman ketika dikonfirmasi mengatakan pihaknya sudah menindaklanjuti adanya laporan adanya siswi korban pencabulan yang enggan bersekolah lagi karena trauma bertemu dengan pelaku yang sudah bersekolah kembali di sekolah yang sama. Pihaknya sudah memerintahkan untuk memindah siswi itu ke sekolah lain
"Sudah saya perintahkan untuk dipindah (ke sekolah lain) kemarin,"tutur dia, dikutip Jumat (24/1/2025) ketika dikonfirmasi.
Dia menegaskan siswi korban pencabulan untuk tetap mendapatkan pendidikan sesuai haknya. Dia berharap agar dengan pemindahan ke sekolah lain maka siswi ini bersedia kembali untuk kembali ke bangku sekolah.
Baca Juga: Sawah Tadah Hujan Wilayah Selatan Gunungkidul Mulai Panen, Hasil Lebih Baik dari Tahun Lalu
Sementara Dw (41), seorang warga Kapanewon Wonosari, tak kuasa menahan air matanya saat menceritakan kondisi putrinya, Mawar (15), yang mengalami trauma mendalam akibat pencabulan yang dilakukan oleh teman satu sekolahnya, Ln (15).
Kondisi ini diperparah dengan fakta bahwa pelaku kembali bersekolah di tempat yang sama dengan korban setelah menjalani hukuman rehabilitasi sosial selama enam bulan.
"Saya melapor ke polisi karena meskipun pelaku masih anak, dia sudah merusak masa depan anak saya. Harapannya, dia mendapat hukuman yang maksimal," ujar Dw usai sidang di Pengadilan Negeri Wonosari, Rabu (22/1/2025).
Namun, harapan itu sirna setelah majelis hakim menjatuhkan sanksi pidana berupa enam bulan rehabilitasi sosial untuk pelaku, sebagaimana tertuang dalam putusan nomor 4/Pidsus.Anak/2025.
"Tentu sebagai orang tua saya sangat kecewa. Apalagi pelaku masih sekolah di tempat yang sama dengan anak saya. Anak saya jadi trauma dan tidak mau masuk sekolah lagi," ujarnya sambil menyeka air mata.
Baca Juga: Danais Gunungkidul Turun Drastis, Fokus ke Pelestarian Budaya dan Pemberdayaan
Trauma Berat, Korban Depresi dan Harus Dirawat di IGD
Mawar mengalami trauma berat setelah mengetahui pelaku kembali ke sekolahnya. Kondisi psikisnya semakin memburuk hingga ia harus dirawat di IGD.
"Anak saya merasa syok, tidak aman, dan sangat tertekan. Sampai sekarang dia tidak mau kembali ke sekolah," tambah Dw dengan suara bergetar.
Penasihat hukum keluarga korban, Darma Tyas Utomo, menyayangkan keputusan hakim yang memberikan hukuman ringan kepada pelaku. Menurutnya, dampak yang ditimbulkan terhadap korban sangat besar, baik secara fisik maupun psikis.
Perbuatan pelaku ini menyebabkan korban kehilangan keceriaannya. Dia trauma, waktu belajar terganggu, dan keluarganya mengalami kerugian fisik, psikis, hingga materi.
"Sayangnya, kasus ini dianggap remeh oleh pihak terkait," terang Darma.
Ia juga mengkritik pihak sekolah yang tidak memberikan pendampingan kepada korban sejak awal kejadian hingga proses hukum selesai. Dia menilai seharusnya sekolah bisa memberikan perlindungan dan menjadi tempat aman bagi korban. Tapi, kenyataanya sekolah tidak melakukan apa-apa
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Belajar dari Kasus Baim-Paula, Bagaimana Mengatasi Anak yang Trauma Perceraian Orang Tua?
-
Lebih dari 23.500 Perempuan dan Anak Tewas di Gaza, PBB: "Satu Generasi Trauma"
-
Dampak Perceraian: Anak Baim-Paula Jalani Terapi Psikologis
-
5 Santri Jadi Korban Nafsu Bejat Pimpinan dan Guru Ponpes di Jaktim, Iming-iming Uang dan Liburan ke Ancol
-
Bejat! Pimpinan Ponpes di Duren Sawit Cabuli Santri Berkedok Pengobatan, Istri Pernah Pergoki Tapi Tak Digubris
Terpopuler
- Bongkar Dalang Pagar Laut Tangerang, AGRA Sebut Jokowi Orang yang Paling Harus Bertanggung Jawab
- TNI AL Terjunkan Tank Amfibi Bongkar Pagar Laut di Tangerang, Said Didu: Ini Simbol Hadirnya Negara
- Beda Cara Jawab, Public Speaking Gibran Dibandingkan dengan Kholid Nelayan Banten: Malu sama Rakyat..
- Aset Hibah yang Diterima Mayor Teddy Tak Boleh Ditarik Lagi, Hukumnya Seperti Anjing Jilat Muntahnya
- Ragnar Oratmangoen dan Jay Idzes Permalukan Erik Ten Hag: Menang 2-1
Pilihan
-
Siapa Nono Sampono? Mantan Komandan Marinir di Pusaran Polemik Pagar Laut
-
Perbandingan Spesifikasi Samsung Galaxy S25 Ultra vs Samsung Galaxy S24 Ultra, Baru Lebih Bagus?
-
Susunan Pemain Timnas Indonesia U-20 vs Jordania: Jens Raven Cedera, Ragil Tumpuan
-
Tawa Lepas Jokowi Usai Dikaitkan Kasus Pagar Laut: Investigasi Dong!
-
Kampung Rusia di Ubud Bali Ditutup, Bos Jerman Dipenjara
Terkini
-
DKP Kulon Progo Ikutsertakan Sebanyak 67 Nelayan dalam BPJS Ketenagakerjaan
-
Desa Wisata Sering Tak Siap, Jogja Punya Banyak PR Kembangkan Wisata Olahraga
-
RSUD Wonosari Naik Kelas ke Tipe B, Kini Punya Laboratorium Sendiri
-
Antisipasi Penularan PMK, Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Tutup Pasar Hewan Terpadu Pengasih
-
Tempat Parkir Pasar Godean Direncanakan Mulai Dibangun Maret, Telan Anggaran Rp12 Miliar Lebih