Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Rabu, 29 Januari 2025 | 15:43 WIB
Ilustrasi Imlek (Pexels)

“Kami bukanlah paranormal. Di zaman sekarang ini, ilmu feng shui ini bisa dipelajari semua orang, karena ada sekolah dan akademinya. Feng shui yang ilmiah tidak mengandalkan kekuatan paranormal, maupun intuisi atau indera keenam,” kata Yulius.

Di samping itu dengan kemajuan teknologi informasi memberikan tantangan berupa penyebaran informasi yang keliru tentang feng shui yang tidak ilmiah juga semakin cepat.

Banyak  mitos atau salah kaprah atau misinformasi yang beredar. Mitos-mitos yang banyak beredar seringkali membuat masyarakat menerapkan Feng Shui dengan tidak tepat dan berpandangan negatif pada keefektifan feng shui tersebut.

Padahal, menurutnya,  feng shui rumah yang baik ditentukan oleh beberapa faktor. Jadi tidak bisa menilai bahwa feng shui sebuah bangunan buruk hanya karena satu hal saja.

Baca Juga: Hotel-hotel di Jogja Penuh, Begini Alasan Wisatawan Pilih Liburan Setelah Nataru

Jadi, bila kita merasa telah menerapkan feng shui berdasarkan kata orang tua atau informasi dari sumber yang kurang jelas kredibilitas dan kompetensi ilmunya, maka bisa saja sudah menerapkan mitos yang merugikan atau tidak efektif.

Belum lagi kemajuan teknologi yang menuntut ahli feng shui perlu penyesuaian dalam analisis. Misalnya bentuk bangunan yang kreatif, avant garde dan aneh akan membuat ahli feng shui untuk mendefinisikan ulang terhadap konsep feng shui tradisional dengan penyesuaian modern.

Contoh lain yang sering terjadi adalah di zaman dulu dapur dan toilet terpisah dari bangunan inti, di zaman sekarang bahkan toilet ada di dalam kamar tidur, tentu penyesuaian analisis perlu dilakukan.

Dengan segala bentuk tantangan itu, akhirnya para ahli feng shui berupaya untuk terus menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi zaman.

Meski di satu sisi kemajuan teknologi menyebabkan tantangan, penerapan feng shui yang ilmiah juga semakin relevan dengan adanya bantuan dari penggunaan teknologi canggih, seperti teknologi untuk memproses data dan rumus feng shui, serta penggunaan teknologi sesuai kondisi lokasi di mana bangunan dan orang tersebut berada.

Baca Juga: PHRI DIY Kewalahan, Okupansi Hotel Yogyakarta Nyaris 100 Persen saat Libur Panjang

Kemajuan kompas magnetik yang dibuat lebih akurat juga bermanfaat untuk mengukur derajat arah hadap sebuah bangunan. Pemetaan peta dan bangunan dari satelit dalam aplikasi peta, serta penggunaan drone, juga membantu pemetaaan geografi serta topografi sebuah area dengan lebih baik.

Load More