SuaraJogja.id - Isu perombakan kabinet atau reshuffle Kabinet Merah Putih sedang mencuat akhir-akhir ini. Sejumlah nama menteri disebut-sebut bakal dibuang Prabowo usai tak menunjukkan kinerja memuaskan dalam 100 hari pertama pemerintahannya.
Akademisi Departemen Hukum Administrasi Negara dan Departemen Hukum Bisnis Universitas Gadjah Mada, Hendry Julian Noor menilai memang ada beberapa nama yang layak digantikan.
Meskipun tak mengungkap secara gamblang prediksi nama-nama menteri yang berpotensi terkena reshuffle. Namun dia menyinggu sejumlah sosok yang memiliki rekam jejak buruk dalam 100 hari pemerintah kali ini.
"Kalau saya dari awal melakukan pelanggaran harusnya sudah diberhentikan. Kan ada menteri yang baru dua hari menjabat udah pakai kop [surat] kementerian untuk acara pribadi, itu selesai menurut saya," kata Hendry saat acara Pojok Bulaksumur pada Jumat (7/2/2025).
Baca Juga: Dampak Efisiensi Anggaran, Industri Kreatif di Jogja Tinggalkan Ketergantungan pada Pemerintah
"Bahkan ternyata belakangan di Mahkamah Konstitusi kalau saya tidak salah ada yang mendalilkan bahwa ternyata dia menggunakan instrumen yang itu untuk mendukung kepentingan politik istrinya. Itu sedari awal kalau punya konflik kepentingan, kalau saya sudah disingkirkan," tambahnya.
Kemudian, Hendry turut menyoroti menteri yang diketahui mengembalikan uang senilai Rp28 miliar kepada negara.
"Masih menjabat sampai sekarang. Kan masih muda, karir politik masih panjang, barang kali kalau masih enggak punya malu untuk kembali lagi gapapa sih. Tapi kan faktanya sudah mengembalikan itu Rp28 miliar," ucapnya.
Ada pula yang sampai kehilangan posisi ketua umum. Belum lagi dengan gaduh LPG 3 kg yang belakangan terjadi hingga menyebabkan korban jiwa.
"Secara awam kan kita bisa melihat bahwa ternyata kekisruhan tentang gas LPG kemarin itu sampai dengan menelan korban jiwa. Meskipun ini sifatnya asumsi ya. Cuma kan faktanya dan sepertinya beliau mengakui itu, karena beliau minta maaf kan," ujarnya.
Baca Juga: Kebijakan sempat Diubah, Bahlil Sebut Penyalahgunaan LPG 3 Kg oleh Oknum Pengecer Terjadi sejak 2023
"Jadi menurut saya itu hal yang sangat sederhana saja untuk melihat ya ada beberapa orang yang memang wajib diganti. Kalau saya enggak nunggu 100 hari, wong ada 2 hari udah bikin eror begitu, kalau saya udah ganti," sambungnya.
Berita Terkait
-
Pemerintah Terbitkan Permen Sistem Pembayaran Jasa Lingkungan, Ini Kata Pengusaha
-
Pemerintah Keluarkan Aturan Sistem Pembayaran Jasa Lingkungan
-
Kementan Tegaskan Komitmen Jokowi dan Prabowo serta Para Wapres Dukung Mentan Berantas Mafia Pangan
-
Cek Fakta: Jokowi Sebut Pertemuan Prabowo dan Megawati Langgar Etik Politik
-
Jokowi Masih Dianggap 'Bos', Ganjar Komentari Matahari Kembar
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan