SuaraJogja.id - Efisiensi anggaran yang dilakukan secara besar-besaran oleh Presiden Prabowo Subianto berdampak pada sejumlah sektor. Kondisi ini memaksa pelaku industri kreatif di Yogyakarta untuk meninggalkan ketergantungan pada pemerintah.
"Kita [perlu] membiasakan diri tidak bergantung pada pemerintah. Kita berkolaborasi saja dalam hal kebijakan," ujar Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Kreatif Jaya (APKJ), Hedar Alaydrus di Yogyakarta, dikutip Rabu (5/2/2025).
Alih-alih bergantung pada pemerintah, menurut Hedar, para pengusaha di Yogyakarta masih bisa bertahan dengan melakukan inovasi dan kreasi. Mereka lebih banyak mengandalkan kolaborasi untuk menjawab tantangan pemangkasan anggaran.
Pelaku usaha coba membuka jalan secara mandiri. Diantaranya melalui Meet The Investor #2 juga sebagai salah satu upaya membuka jalan dan menggerakkan ekonomi di Yogyakarta.
"Kegiatan ini berupaya menjembatani kesenjangan antara pemangku kepentingan dalam ekosistem investasi di bisnis & startup Indonesia. Pelaku bisnis tumbuh bersama. Misal badai investasi saja, masih bisa growth," terang.
Sementara Ketua Komite Tetap Pembinaan dan Pengembangan Sekretariat Kamar Dagang dan Industri Daerah Istimewa Yogyakarta (Kadin DIY), Timothius Apriyanto mengungkapkan kinerja investasi baik nasional maupun daerah saat ini memang sedang tidak baik-baik saja. Bahkan 2025 ini dirasanya juga cukup berat, terlebih dengan adanya efisiensi anggaran pemerintah.
"Meski demikian ada potensi lain juga yang bisa dikembangkan dengan membuka peluang baru di tengah ketidakpastian ekonomi saat ini. Kreativitas itu kan creating business from our ideas, from our creativity. Itu sumber daya yang gak habis kalau bicara industri kreatif," ungkapnya
Timotius menambahkan, salah satu potensi industri kreatif yang ada saat ini adalah ekonomi digital. Yogyakarta juga menjadi salah satu daerah yang memiliki potensi besar, selain Bandung, Jakarta dan Malang.
"Empat kota ini bisa dioptimalkan investasi ekonomi digital. Sekarang transformasi bisnis konvensional basisnya ke digital," ungkap dia.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Kabar Baik! Kemendiktisaintek Pastikan Tak Ada Beasiswa dan Dana Riset yang Terpengaruh Efisiensi Anggaran
-
Prabowo Efisiensi Anggaran, Menko PMK Pratikno Pastikan Penanganan Bencana Tak Terganggu
-
Soal Program Konkret Entaskan Kemiskinan dan Efisiensi Anggaran, Budiman Sudjatmiko Paparkan Dua Hal Ini
Terpopuler
- Pemain Terbaik Liga 2: Saya Siap Gantikan Ole Romeny!
- Pemain Arsenal Mengaku Terbuka Bela Timnas Indonesia
- 1 Detik Pascal Struijk Resmi Jadi WNI, Cetak Sejarah di Timnas Indonesia
- 4 Sedan Bekas Murah di Bawah Rp 30 Juta: Perawatan Mudah, Cocok untuk Anak Muda
- Pelatih Belanda Dukung Timnas Indonesia ke Piala Dunia: Kluivert Boleh Ambil Semua Pemain Saya
Pilihan
-
Jelang Super League, PSIM Yogyakarta Ziarahi Makam Raja: Semangat Leluhur untuk Laskar Mataram
-
Hasil Piala AFF U-23 2025: Thailand Lolos Semifinal dan Lawan Timnas Indonesia U-23
-
42 Ribu Pekerja Terkena PHK di Tahun Pertama Prabowo Menjabat
-
BPK Ungkap Rp3,53 Triliun Kerugian Negara dari Era SBY Hingga Jokowi Belum Kembali ke Kas Negara
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta Terbaru Juli 2025
Terkini
-
Bantul Beri Angin Segar: Program Pemberdayaan Masyarakat Padukuhan Siap Tekan Kemiskinan & Stunting
-
7 Pelanggaran Ini Jadi Incaran Polisi di Operasi Patuh Progo 2025! Jangan Sampai Kena
-
Mutasi Pejabat Sleman: Bupati Harda Ancam Rotasi Cepat Jika Kinerja Jeblok
-
Dulu Aman dari Kekeringan, Kini Srandakan Bantul Krisis Air: Apa yang Terjadi dengan Sungai Progo?
-
Rahasia Jogja Kurangi Sampah Hingga 70 Persen: Insentif Penggerobak jadi Kunci