"Inklusivitas dapat dimulai dengan menghentikan proses sistem pendidikan kapitalistik yang hanya mengkomodifikasi pengetahuan dan menjadikan siswa hanya sebagai konsumen konten digital tanpa menjadikannya sebagai alat untuk membebaskan peserta didik," tegasnya.
Murti menutup pidatonya dengan visi yang jelas tentang masa depan pendidikan. Terlebih dalam keterlibatan mesin dalam proses pendidikan.
"Bentuk-bentuk keterlibatan seperti apa yang etis dan tepat secara politis? Pertanyaan ini akan menjadi tantangan dunia pendidikan ke depan. Model pedagogi kritis Freirean di antaranya telah memberikan jawaban bahwa keterlibatan mesin dalam proses pendidikan adalah sebagai kolaborator manusia dalam menumbuhkan harapan dan kesadaran kritis melalui basis data empiris yang memadai," ujarnya.
Menurutnya mendidik manusia bersama mesin menekankan dua hal penting. Pertama bahwa subjek utama pendidikan itu adalah manusia dan kedua bahwa entitas non-manusia seperti mesin dapat dilibatkan dalam proses pendidikan.
"Dua hal tersebut membuka ruang-ruang eksplorasi baru tentang relasi manusia-nonmanusia. Dengan demikian, cakupan filsafat pendidikan di era mesin kecerdasan buatan ini bukan hanya soal apa tujuan pendidikan dan bagaimana seharusnya proses pendidikan dijalankan, melainkan juga soal relasi epistemik dan etis antara manusia dan agen non-manusia. Itulah masa depan filsafat pendidikan," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Berawal dari Bosan Menu Sarapan, Nada Menemukan Jalan Usaha Lewat Sushi Pagi
-
10 Tahun Pakai Biogas, Warga Sleman Tak Khawatir Jika LPG Langka atau Mahal
-
Teras BRI Kapal, Perbankan Terapung bagi Masyarakat di Wilayah Pesisir dan Kepulauan
-
Lika-liku Jembatan Kewek yang Rawan Roboh, Larangan Bus, dan Kemacetan hingga Stasiun Tugu
-
Kiai-Nyai Muda NU Dorong Penyelesaian Konflik PBNU Secara Terukur dan Sesuai Aturan