Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 21 Februari 2025 | 17:58 WIB
Aksi budaya kritik pemerintah bertajuk 'Kecu Jadi Ratu' yang digelar di depan Istana Kepresidenan Yogyakarta, Jumat (21/2/2025). [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]

"Sosok yang dulunya direpresentasikan sebagai Petruk yang bijaksana yang amanah yang memperhatikan kaum kecil banget. Ternyata itu pelan-pelan terbuka ini topengnya bahwa dia bukan Petruk, dia kecu, perampok. Sehingga pementasan ini sebagai bagian dari bentuk kritik," tuturnya.

"Kami tidak menunjuk si A si B tapi seluruh masyarakat Indonesia tahulah Petruk yang sebenarnya siapa yang kecu sebenarnya itu," imbuhnya.

Rendra bilang bukan tak mungkin pihaknya akan mengadakan aksi susulan setelah aksi kali ini. Tentunya dengan massa yang lebih banyak namun tetap mengusung format kesenian dan kebudayaan.

Baca Juga: Jatah Ekonomi Kreatif Turun Drastis, Sineas Jogja Tolak Dampak Efisiensi Anggaran Lewat Karya Baru

Load More