SuaraJogja.id - Ketersediaan LPG 3 kg di Kabupaten Sleman kembali menipis. Hal itu dibuktikan dengan kosongnya stok gas melon tersebut di sejumlah warung kelontong.
Umi seorang warga Condongcatur, Sleman mengaku sudah sejak kemarin kesusahan mendapatkan LPG 3 kg untuk kebutuhannya. Dia pun harus mencari ke warung yang cukup jauh dari rumahnya.
"Kemarin nyari masih susah, cuma dapat satu, terus berikutnya satu juga. Itu aja nganteri panjang. Itu juga dapat agak jauh dari rumah, mungkin kalau jauh-jauh nyarinya, dapat kali ya," kata Umi, Sabtu (22/2/2025).
Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Usaha Perdagangan Disperindag Sleman, Kurnia Astuti mengatakan pihaknya sudah melakukan pemantauan terakhir terkait ketersediaan LPG 3 kg di lapangan pada minggu ini. Hasilnya memang beberapa pangkalan tidak ada stok alias kosong.
"Beberapa pangkalan masih punya stok tapi ada yang kosong. Kekosongan hanya 1-2 hari karena menunggu pengiriman dari agen," ungkap Nia.
Disampaikan Nia, untuk ketersediaan LPG 3 kg itu sendiri merupakan ranah dari Pertamina. Namun koordinasi pun sudah dilakukan untuk mengantisipasi kelangkaan LPG 3 kg ini di masyarakat.
"Untuk stok ketersediaan itu ranah Pertamina yang bisa menjelaskan. Hasil koordinasi dengan Pertamina minggu kemarin kami mendorong Pertamina untuk lebih cepat bergerak dalam distribusi LPG 3 kg," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Pemkab Sleman mengimbau seluruh penjual LPG 3 kg untuk menaati aturan mengenai harga eceran tertinggi (HET). Saat ini HET LPG 3 kg yakni Rp18 ribu per tabung sesuai dengan surat edaran Gubernur.
Nia bilang jika masih ada penjual yang bandel dengan mendagangkan LPG 3 kg di atas HET berulang kali, maka izin berjualan dapat dicabut oleh Pertamina. Termasuk tidak menimbun gas melon tersebut.
"Kami sudah berupaya melakukan pemantauan dan menghimbau kepada beberapa pangkalan untuk tidak menimbun barang dan menjual harga sesuai HET," tuturnya.
Baca Juga: Aksi Licik Penjual Cilok Muda di Sleman, Pinjam Motor Berujung Bui
Di Bumi Sembada sendiri tercatat ada 2.800 pangkalan yang menjual LPG 3 kg. Pengawasan akan secara rutin dan dilakukan terus menerus untuk memastikan harga tak melampaui HET.
"Ada yang jual di atas HET. Sudah kami imbau untuk jual sesuai HET dan sudah dapat teguran dari Pertamina. Yang menjual di atas HET akan mendapat teguran dari Pertamina dan izin bisa dicabut," tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
-
Pidato Perpisahan Sri Mulyani: Hormati Ruang Privacy Kami!
-
Misteri Kursi Panas Pengganti Dito Ariotedjo: Beneran Bakal Diisi Raffi Ahmad?
Terkini
-
UU Kesehatan Digugat ke MK, RSUP Dr Sardjito Pastikan Mutu Pelayanan Tetap Terjaga
-
Muhammadiyah Sentil Menteri Baru Prabowo: "Jabatan Bukan Kebanggaan, Tapi...
-
Rp4 Miliar untuk Jembatan Pucunggrowong: Kapan Warga Imogiri Bisa Bernapas Lega?
-
2000 Rumah Tak Layak Huni di Bantul Jadi Sorotan: Solusi Rp4 Miliar Disiapkan
-
Malioboro Bebas Macet? Pemkot Yogyakarta Siapkan Shuttle Bus dari Terminal Giwangan untuk Turis