SuaraJogja.id - Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) RI, Mahfud MD, memberikan apresiasi terhadap langkah Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam mengusut kasus korupsi di lingkungan Pertamina.
Menurut Mahfud, keberanian Kejagung dalam mengungkap kasus ini tidak terlepas dari dukungan Presiden.
"Kejaksaan Agung tidak akan berani bertindak sejauh ini tanpa izin dari Presiden. Oleh karena itu, saya mengapresiasi Presiden yang memberikan kebebasan kepada Kejagung untuk menjalankan tugasnya," ujar dia dikutip dari Antara, Kamis (27/2/2025).
Mahfud menegaskan bahwa terlepas dari motif di balik pengungkapan kasus ini, hal yang paling penting adalah tegaknya hukum di Indonesia.
Baca Juga: Tersangka Korupsi Pengadaan Tanah Proyek Bandara YIA di Sindutan Kulon Progo Ditahan
"Ini adalah langkah awal yang harus dilanjutkan oleh Presiden. Kita tunggu bagaimana kelanjutannya," tambahnya.
Selain itu, ia mengajak masyarakat untuk tidak selalu berpikir negatif terhadap pemerintah. Pengungkapan kasus ini menjadi bukti bahwa pemerintah serius dalam memberantas korupsi.
"Saat ini, Kejagung telah berhasil menangkap Dirjen di Kementerian Keuangan, menyelidiki dugaan korupsi di sektor ESDM, serta berbagai kasus lainnya. Ini patut kita apresiasi," katanya.
Harapan untuk KPK dan Kepolisian
Lebih lanjut, Mahfud berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian dapat bersinergi dalam upaya pemberantasan korupsi.
Baca Juga: 5 Tahun Buron, Harun Masiku Diduga Dihidupi Hasto Kristiyanto? Ini Kata KPK
"KPK dan Kepolisian harus bekerja sama, bukan bersaing atau berebut kewenangan. Yang terpenting adalah sinergi untuk memberantas korupsi di Indonesia," ujarnya.
Mahfud juga memuji langkah cepat dan aspiratif yang dilakukan Kejagung dalam mengusut kasus-kasus besar, termasuk di Pertamina.
"Jika Kejagung terus didorong, kinerjanya akan semakin baik. Membongkar korupsi di institusi besar seperti Pertamina, yang memiliki jaringan mafia kuat selama puluhan tahun, adalah langkah berani. Soal pergantian pejabat itu urusan lain, yang terpenting adalah korupsi harus diungkap," ungkap dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
-
Timnas Indonesia Cuma Jadi Samsak Uji Coba, Niat Jepang Hanya Ekspermien Taktik dan Pemain
-
Daftar 10 Merek Mobil Buatan Pabrik Indonesia Terlaris di Luar Negeri, Toyota Masih Juara?
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
3 Rekomendasi HP Murah Memori 512 GB dengan Performa Handal, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
BMW Maut Sleman: Terungkap Motif Licik Ganti Plat Nomor, Tersangka Segera Diumumkan
-
Tambang Nikel Raja Ampat jadi Sorotan: DPR Tegur Menteri, Ada Apa?
-
Pilihan Guest House Samarinda yang Cozy dan Terjangkau untuk Liburan Hemat
-
Klitih Kembali Resahkan Sleman: 3 Terduga Pelaku Diamankan di Condongcatur
-
Cilok vs Otak Cerdas Anak: Wali Kota Yogyakarta Ungkap Fakta Mengejutkan