SuaraJogja.id - Produk tradisional besek, wadah anyaman bambu yang biasa digunakan dalam berbagai acara di Indonesia, kini menembus pasar internasional. Berkat inovasi dan ketekunan pelaku usaha lokal, besek asal Bantul berhasil diekspor ke Amerika Serikat, menjawab kebutuhan restoran dan bisnis yang beralih ke kemasan ramah lingkungan.
Adalah Agung Setyawan, pemuda asal Dusun Kweni, Panggungharjo, Sewon, Bantul, yang berada di balik kesuksesan ini. Melalui perusahaannya, CV Woodeco Indonesia, Agung melihat peluang besar dalam kebijakan ramah lingkungan di Amerika Serikat, di mana masyarakatnya semakin menghindari penggunaan plastik sekali pakai.
"Mereka mencari alternatif kemasan yang ramah lingkungan dan bisa didaur ulang. Besek adalah solusi yang tepat," ujar Agung dalam acara pelepasan ekspor perdana pada Jumat (28/2/2025).
Meski permintaan tinggi, tidak semua UMKM di Bantul mampu memenuhi standar internasional. Agung menekankan bahwa finishing food grade tanpa bahan kimia menjadi syarat utama agar besek dapat diterima di pasar Amerika.
Baca Juga: Pemkab Bantul Pantau Ketat Bahan Pokok dan LPG 3 Kg, Antisipasi Lonjakan Harga jelang Ramadan
Dalam pengiriman perdana ini, sebanyak 2.400 besek telah dikirim dalam satu kontainer 20 kaki senilai USD 4.300. Selain besek, ekspor juga mencakup produk lokal lainnya seperti cobek kayu kelapa dari Sleman, kerajinan terakota dari Kasongan, aluminium dari Yogyakarta, serta peralatan makan dan kerajinan kayu dari Bantul.
Keberhasilan ekspor besek menjadi bukti bahwa produk berbasis kearifan lokal memiliki daya saing global. Agung berharap semakin banyak UMKM yang berani berinovasi dan menembus pasar internasional.
"Kami ingin menunjukkan bahwa produk tradisional juga bisa bersaing di dunia. Harapannya, ini menjadi inspirasi bagi UMKM lain untuk terus berkembang dan membawa nama Indonesia ke kancah global," tambah Agung.
Dia menegaskan keberhasilan ekspor besek ini tidak lepas dari dukungan pemerintah, terutama melalui program subsidi ongkos kirim internasional yang dimulai sejak 2022.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM DIY, Sri Nurkyatsiwi, menyatakan bahwa pemerintah terus mendorong UMKM untuk menembus pasar global. Pengiriman produk dari Bantul ini melalui pelabuhan Semarang, sebagai bagian dari strategi ekspor berkelanjutan.
Baca Juga: Selesaikan Persoalan Sampah, Pemkab Bantul Dorong Publik Turut Berpartisipasi Secara Aktif
"Ekspor DIY meningkat sekitar 12 persen pada 2024. Kami terus mendukung UMKM dalam hal pembinaan, pelatihan, hingga pengembangan produk agar bisa memenuhi standar internasional," ujar Siwi.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
- 7 Rekomendasi Sunscreen Terbaik Memutihkan Wajah, Harga Murah Mulai Rp32 Ribuan
Pilihan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
-
Usai Tepuk Pundak Prabowo Subianto, Kini Handphone Ole Romeny Disita
Terkini
-
KPK Dapat Kekuatan Super Baru? Bergabung OECD, Bisa Sikat Korupsi Lintas Negara
-
Pemkab Sleman Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Terpenuhi, Ternak dari Luar Daerah jadi Opsi
-
8 Tersangka, 53 Miliar Raib: KPK Sikat Habis Mafia Pungli TKA di Kemenaker
-
Dapur Kurban Terbuka, Gotong Royong Warga Kauman Yogyakarta di Hari Idul Adha
-
Masjid Gedhe Kauman Sembelih Puluhan Hewan Kurban, Ada dari Gubernur DIY