SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Bantul, telah melaksanakan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak dengan total 13.150 dosis selama Januari hingga Februari 2025.
Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul, Agus Budiraharja, mengungkapkan bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) mengalokasikan 3.250 dosis vaksin PMK pada Januari 2025, sedangkan pada Februari meningkat menjadi 9.900 dosis.
"Vaksinasi ini juga menjadi bagian dari program Booster Day Vaksin PMK, yang bertujuan menekan kasus PMK pada sapi dan hewan ternak lainnya," ujar dia Sabtu (1/3/2025).
Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk petugas dari Kabupaten dan Provinsi DIY, Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Yogyakarta, Fakultas Kedokteran Hewan UGM, serta Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates.
Baca Juga: Kisah Inspiratif Agung Setyawan, Pemuda Asal Bantul yang Ekspor Besek ke Amerika
Menurut Agus Budiraharja, langkah ini mendukung program Presiden Prabowo dalam mencapai swasembada pangan melalui penyediaan daging yang sehat dan bebas penyakit.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul, Joko Waluyo, menambahkan bahwa selain vaksinasi, pencegahan PMK juga dilakukan dengan penyemprotan disinfektan dan penutupan sementara Pasar Hewan Imogiri.
"Pasar hewan Imogiri sempat ditutup selama satu bulan guna mencegah penyebaran PMK. Namun, saat ini pasar sudah kembali dibuka karena kasusnya semakin menurun," jelasnya.
Berdasarkan data DKPP Bantul hingga pertengahan Februari 2025, PMK telah menyebar di 16 kecamatan dan 44 kelurahan, dengan total 551 hewan ternak terinfeksi. Dari jumlah tersebut, 76 ekor dilaporkan mati, 8 ekor dipotong paksa, dan 228 ekor berhasil sembuh.
"Saat ini, jumlah kasus baru PMK sangat sedikit, sedangkan tingkat kesembuhan semakin meningkat. Kami berharap situasi ini terus membaik ke depannya," ungkap dia.
Baca Juga: Jelang Ramadan, Pemkab Bantul Pastikan Stok Bahan Pokok Aman
Pemerintah Kabupaten Bantul, telah melaksanakan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak dengan total 13.150 dosis selama Januari hingga Februari 2025.
Berita Terkait
-
Dear Pawrents, Kapan Kucing Bisa Vaksin Setelah Melahirkan? Jangan sampai Anabul Sakit
-
Bagaimana Jepang Ubah Kotoran Sapi Jadi Sumber Energi?
-
H-2 Lebaran, Arus Mudik di Bandara Soekarno-Hatta Mulai Menurun
-
WFA Jadi Kunci Sukses Urai Kepadatan Mudik Lebaran 2025? Menko PMK Ungkap Faktanya
-
Dari Mudik Gratis Hingga Diskon Tarif Tol, Ini Cara Pemerintah Pastikan Arus Lalu Lintas Lancar
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu