SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memastikan ketersediaan beras di wilayahnya aman. Stok yang ada sekarang bahkan masih dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga 3 bulan ke depan.
Jumlah stok beras di Kota Yogyakarta dipastikan aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga 3 bulan ke depan dengan ketersediaan beras mencapai 4.400 ton.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Sukidi menuturkan ketersediaan beras di Kota Gudeg saat ini mencapai 4.400 ton. Sedangkan kebutuhan beras per bulan lebih kurang 1.540 ton.
"Kalau stok beras kita aman ya sampai tiga bulan ke depan, ada sekitar 1.400-1.500 ton," kata Sukidi, Selasa (4/3/2025).
"Kalau siang hari penduduk di Kota Jogja bisa sampai empat kali lipat dari 400 ribu itu. Normalnya kebutuhan beras itu 1.540 ton per bulan," imbuhnya.
Sukidi mengimbau kepada warga masyarakat agar tidak panic buying atau memborong beras terlalu banyak. Sebab tindakan tersebut akan memicu terjadinya inflasi.
Selain stok yang masih mencukupi hingga tiga bulan ke depan, ditambahkan Sukidi, stok cadangan beras Pemkot yang berjumlah 65,05 ton sampai saat ini juga belum digunakan. Hal ini otomatis mengamankan persediaan beras selama ramadan dan Idul Fitri nanti.
"Stok beras kita cukup, aman sampai 3 bulan ke depan termasuk selama Ramadan dan Idul Fitri nanti," tegasnya.
Dia menyampaikan bakal melakukan pengawasan terus terkait ketersediaan beras di masyarakat. Termasuk memantau pasar rakyat hingga modern jelang hari besar keagamaan.
"Kami juga lakukan pengawasan pangan seminggu dua sampai tiga kali ke pasar rakyat dan modern jelang hari besar keagamaan nasional seminggu 2-3 kali. Untuk memantau ketersediaan, harga dan keamanan pangan," tuturnya.
Diakui Sukidi, lahan pertanian di Kota Yogyakarta memang terbatas yakni hanya sekitar 32,07 hektare. Jika lahan itu ditanami padi seluruhnya hanya akan mampu menghasilkan 6 ton beras per hektare.
"Dengan kapasitas produktivitas 5 sampai 6 ton gabah kering panen per hektar, kalau jadi beras sekitar 85 persen, dikalikan 32,07 hektar kira-kira habis dikonsumsi dalam empat hari," ungkapnya.
Kendati miliki kendala keterbatasan lahan, Sukidi bilang Kota Yogyakarta belum pernah mengalami kekurangan stok beras. Pasalnya, pihaknya selalu mendatangkan stok beras dari daerah-daerah penyangga di sekitarnya.
"Kami kerja sama dengan daerah penyangga seperti Sleman, Bantul, Kulon Progo. Kemudian Delanggu Klaten, Sukoharjo, Purworejo dan Blitar, dengan jenis beras kualitas medium," ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
PORTA by Ambarrukmo Sajikan Kehangatan Natal dan Tahun Baru Bertemakan "Starry Christmas"
-
Pakar UGM: Prioritaskan Kebutuhan Dasar dan Dukungan Psikososial Penyintas Banjir Sumatera
-
Natal dan Tahun Baru di Ambang Ketidakpastian: Sopir Bajaj Yogyakarta Terjepit Aturan Abu-Abu
-
Wali Kota Yogyakarta Wanti-Wanti Soal Korupsi: Sistem Canggih Tak Ada Gunanya
-
Pemkot Yogyakarta Targetkan Seluruh Depo Sampah Kosong Sebelum Natal, Depo Kotabaru Bakal Dipindah