SuaraJogja.id - Penjualan bahan bakar Pertamax RON 92 di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) masih belum sepenuhnya pulih setelah kasus dugaan korupsi direksi PT Patra Niaga Pertamina mencuat. Meskipun tren penjualan mulai membaik, penurunan masih terasa signifikan di beberapa wilayah.
Pengawas SPBU Baleharjo Wonosari, Budiyono, mengungkapkan bahwa pemberitaan soal dugaan oplosan Pertamax sempat membuat masyarakat ragu untuk membeli bahan bakar tersebut. Dengan adanya berita bahwa Pertamax dicampur dan sebagainya, tentu berpengaruh terhadap penjualan.
"Bahkan ketika kasus ini ramai diberitakan, sempat tidak ada yang membeli sama sekali. Namun, sekarang penjualan perlahan mulai membaik, meski belum kembali seperti semula,"ujar Budiyono, Selasa (4/3/2025)
Ia mencatat bahwa saat ini masih ada penurunan sekitar 25 persen dalam penjualan Pertamax dibandingkan sebelum kasus ini mencuat. Untuk meyakinkan pelanggan, Budiyono bahkan bersedia melakukan uji kualitas langsung di SPBU dengan menuangkan Pertamax ke dalam botol kaca dan membandingkannya dengan Pertalite.
"Kami menjamin bahwa Pertamax RON 92 yang dikirim bukan oplosan. Setiap pengiriman selalu melalui serangkaian pengujian, mulai dari kilang hingga sampai di SPBU,"tegasnya.
Meski terdampak, sejumlah SPBU berharap kepercayaan masyarakat terhadap Pertamax RON 92 bisa kembali sepenuhnya. Budiyono optimistis, seiring berjalannya waktu dan semakin jelasnya informasi terkait kasus ini, penjualan akan kembali normal.
Pihak SPBU dan Hiswana Migas juga terus memastikan bahwa BBM yang dijual tetap memenuhi standar yang telah ditetapkan. Dengan demikian, masyarakat diharapkan tidak lagi khawatir dalam menggunakan Pertamax RON 92 untuk kendaraannya.
Sementara itu, Ketua DPC Hiswana Migas DIY, Ariyanto Sukoco, menyebut bahwa dampak kasus ini terhadap penjualan Pertamax bisa bersifat tentatif. Memang ada di beberapa tempat mengalami penurunan, tetapi sebagian besar tak terpengaruh karena masyarakat sudah mengetahui kelebihan Pertamax.
"Sementara belum ada pengaruh yang signifikan, karena kita juga belum tahu bagaimana kepastian kasus ini. Yang jelas, BBM yang dijual tetap sesuai standar,"* ujarnya.
Baca Juga: Gegara Keruk TKD untuk Jalan Kampung 10 Meter, Warga Bejiharjo Ditegur Keraton Yogyakarta
Ia menambahkan bahwa di beberapa SPBU di wilayah DIY tidak ditemukan penurunan drastis dalam penjualan Pertamax. Namun, ia tidak menampik kemungkinan adanya efek psikologis pada konsumen yang masih meragukan kualitas BBM tersebut.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
KPK Kulik Dugaan Dana CSR BI Masuk Kantong Pribadi Politisi NasDem Satori
-
KPK Periksa Ridwan Kamil Dalam Waktu Dekat, Ini yang Bakal Dikulik Penyidik di Korupsi Bank BJB
-
Profil Alex Noerdin: Kekayaan, Karier, Keluarga dan Daftar Kasusnya
-
Kejagung Jerat Dua Advokat dan Direktur Pemberitaan JakTV Jadi Tersangka Obstruction of Justice
-
Akui Pernah Terima Uang CSR BI untuk Sosialisasi Dapil, Satori Dipanggil KPK Hari Ini
Terpopuler
- Dosen Asal Semarang Tewas Bersimbah Darah di Kamar Kos Sleman, Ini Kata Polisi
- 7 Produk Skincare Pemutih Wajah Recommended Bersertifikat BPOM
- Akal Bulus Demi Raih Piala Asia U-17 2025: Arab Saudi Main dengan '12 Pemain'?
- Pemain Sinetron Inisial FA Ditangkap Kasus Narkoba, Siapa?
- 5 Rekomendasi Serum Mencerahan Wajah: Tersedia di Indomaret, Harga Mulai Rp18 Ribuan
Pilihan
-
Gyukatsu Kyoto Katsugyu Hadir di Tangsel: Sensasi Daging Lumer di Mulut, Autentik Kyoto!
-
Sengketa PSU Siak Berlarut-larut: Jangan sampai Nafsu Berkuasa Merusak Sosial Ekonomi
-
Diisi Tokoh Top Dunia! Danantara Masih Mandul, Tajinya Belum Terlihat
-
Sosok Mbok Yem, 'Penjaga' Gunung Lawu dan Warungnya yang Legendaris
-
Ormas 'Obok-obok' Proyek Pabrik BYD, BKPM: Ini Citra Buruk, Indonesia Seolah Jadi Sarang Preman
Terkini
-
Guru Besar UGM Terduga Pelaku Kekerasan Seksual Diperiksa Awal Mei, Kampus Bergerak Cepat?
-
PR Menumpuk Meski WTP 15 Kali, Pemda DIY Didesak Benahi Dana Hibah dan Penyaluran Dana Bergulir
-
Polemik Ijazah Jokowi, UGM Buka Suara Soal Komunikasi dengan Polisi
-
Pria di Indekost Sleman Terkonfirmasi Alumni S2 UGM, Ini Penjelasannya
-
Misteri Kematian Dosen Asal Semarang di Sleman: Polisi Periksa 4 Saksi, Tunggu Hasil Forensik