SuaraJogja.id - Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, berencana menjadikan rumah dinasnya sebagai rumah aman (safety house) bagi perempuan dan anak korban kekerasan. Ia mengungkapkan hal ini sebagai bagian dari upaya perlindungan dan pemberdayaan korban pelecehan seksual di wilayahnya.
Endah menyampaikan, dirinya akan tinggal di kompleks Sewoko Projo, bangunan heritage yang dulunya merupakan kantor Bupati Gunungkidul dan DPRD sebelum berpindah ke gedung baru. Dan Rumah Dinas Bupati lain akan difungsikan pada saat tertentu.
"Saya akan tinggal di Sewoko Projo," ujar dia.
Endah akan tinggal di Sewoko Projo, bukan di rumah dinas yang sudah disediakan selama ini. Bangunan tempat tinggalnya di Sewoko Projo ini sekaligus memanfaatkannya sebagai ruang publik dan kegiatan sosial masyarakat.
Selain itu, Endah ingin rumah dinas bupati bisa dijadikan tempat perlindungan bagi perempuan dan anak korban kekerasan. Karena jika tinggal di rumah bupati yang perempuan, tentu lebih aman bagi mereka.
Menurutnya, korban kekerasan tidak bisa sembarangan ditempatkan di penginapan umum atau rumah pribadi yang berisiko, terutama jika berada di rumah laki-laki yang istrinya tidak ada.
"Oleh karena itu, rumah dinas bupati dinilai sebagai tempat yang lebih aman dan layak," tambahnya.
Ia juga menjelaskan bahwa perpindahan ke Sewoko Projo akan dilakukan dalam waktu dekat, dengan agenda pindahan dan doa bersama yang melibatkan berbagai elemen masyarakat.
"Insyaallah tanggal 11 nanti malam Rabu Pon kami akan pindahan. Sebenarnya menurut hari baik, kami berencana pindah tanggal 23, tapi karena ada jadwal lain, maka kami mencari hari yang tepat. Nanti akan kami undang semua elemen masyarakat untuk berdoa bersama agar kami diberikan kekuatan, kesehatan, dan amanah dalam memimpin," tambahnya.
Baca Juga: Jemaah Aolia di Gunungkidul Bubar, Puasa Ramadan 2025 Ikut Pemerintah
Dengan langkah ini, Bupati Gunungkidul berharap rumah dinasnya tidak hanya menjadi tempat tinggal pejabat daerah, tetapi juga memiliki fungsi sosial yang lebih luas, terutama dalam melindungi perempuan dan anak yang mengalami kekerasan.
Sementara rumah dinas yang selama ini digunakan untuk tempat tinggal bupati sebelumnya tetap akan ia gunakan. Di mana Rumah Dinas ini akan digunakan untuk menerima tamu yang levelnya ada di atas Bupati.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Gegara Keruk TKD untuk Jalan Kampung 10 Meter, Warga Bejiharjo Ditegur Keraton Yogyakarta
-
Anti Mubazir, MBG Gunungkidul kini Dikemas Goodie Bag untuk Buka Puasa Siswa
-
Janji Bupati Endah, Sanksi Tegas Menanti ASN Selingkuh di Toilet, Sesuai Aturan yang Berlaku
-
Bupati Gunungkidul Enggan Komentar Soal Retreat, Pilih Langsung Bekerja
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
Terkini
-
Mensos Tegaskan Tiga Dosa Besar di Sekolah Rakyat, Siapkan Pengawasan Ketat
-
Dinamika Mengejutkan di Sekolah Rakyat: Dari Rindu Rumah Hingga Rehabilitasi Kecanduan Rokok
-
Proyek Tol Jogja-Solo Sentuh Ring Road Kronggahan, Bagaimana Dampaknya ke Lalu Lintas?
-
Bansos Kulon Progo Bocor? Modus Judi Online Terungkap, NIK Penerima Disalahgunakan
-
Dari Irigasi Kumuh ke Jalur Rafting: Gerakan Pemuda Sleman di Selokan Mataram Ini Inspiratif