Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Minggu, 02 Maret 2025 | 14:02 WIB
Bupati Gunungkidul terpilih Endah Subekti bakal fungsikan rumah dinas bupati sebagai tempat perlindungan perempuan korban kekerasan. [Kontributor/Julianto]

SuaraJogja.id - Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, berencana menjadikan rumah dinasnya sebagai rumah aman (safety house) bagi perempuan dan anak korban kekerasan. Ia mengungkapkan hal ini sebagai bagian dari upaya perlindungan dan pemberdayaan korban pelecehan seksual di wilayahnya.

Endah menyampaikan, dirinya akan tinggal di kompleks Sewoko Projo, bangunan heritage yang dulunya merupakan kantor Bupati Gunungkidul dan DPRD sebelum berpindah ke gedung baru. Dan Rumah Dinas Bupati lain akan difungsikan pada saat tertentu. 

"Saya akan tinggal di Sewoko Projo," ujar dia. 

Endah akan tinggal di Sewoko Projo, bukan di rumah dinas yang sudah disediakan selama ini. Bangunan tempat tinggalnya di Sewoko Projo ini sekaligus memanfaatkannya sebagai ruang publik dan kegiatan sosial masyarakat. 

Baca Juga: Jemaah Aolia di Gunungkidul Bubar, Puasa Ramadan 2025 Ikut Pemerintah

Selain itu, Endah ingin rumah dinas bupati bisa dijadikan tempat perlindungan bagi perempuan dan anak korban kekerasan. Karena jika tinggal di rumah bupati yang perempuan, tentu lebih aman bagi mereka.

Menurutnya, korban kekerasan tidak bisa sembarangan ditempatkan di penginapan umum atau rumah pribadi yang berisiko, terutama jika berada di rumah laki-laki yang istrinya tidak ada. 

"Oleh karena itu, rumah dinas bupati dinilai sebagai tempat yang lebih aman dan layak," tambahnya. 

Ia juga menjelaskan bahwa perpindahan ke Sewoko Projo akan dilakukan dalam waktu dekat, dengan agenda pindahan dan doa bersama yang melibatkan berbagai elemen masyarakat.

"Insyaallah tanggal 11 nanti malam Rabu Pon kami akan pindahan. Sebenarnya menurut hari baik, kami berencana pindah tanggal 23, tapi karena ada jadwal lain, maka kami mencari hari yang tepat. Nanti akan kami undang semua elemen masyarakat untuk berdoa bersama agar kami diberikan kekuatan, kesehatan, dan amanah dalam memimpin," tambahnya.

Baca Juga: Dari 'Telpon Allah' Hingga Bubar, Kisah Jemaah Aolia dan Mbah Benu di Gunungkidul Berakhir

Dengan langkah ini, Bupati Gunungkidul berharap rumah dinasnya tidak hanya menjadi tempat tinggal pejabat daerah, tetapi juga memiliki fungsi sosial yang lebih luas, terutama dalam melindungi perempuan dan anak yang mengalami kekerasan.

Sementara rumah dinas yang selama ini digunakan untuk tempat tinggal bupati sebelumnya tetap akan ia gunakan. Di mana Rumah Dinas ini akan digunakan untuk menerima tamu yang levelnya ada di atas Bupati. 

Kontributor : Julianto

Load More