SuaraJogja.id - Seorang warga Padukuhan Gelaran I, Kalurahan Bejiharjo, Kapanewon Karangmojo, Gunungkidul, mendapat teguran dari Keraton Yogyakarta setelah mengeruk tanah kas desa (TKD) untuk membuka akses jalan sepanjang 10 meter.
Warga tersebut, Suroso, mengaku awalnya mendapat izin dari pihak terkait melalui Pimpinan Badan Usaha Milik Kalurahan (Bumkal) setempat, namun belakangan malah ditegur dan diminta menghentikan aktivitas tersebut.
Menurut Suroso, ia awalnya meminta izin kepada pemilik rumah di Karangtengah dan Direktur BUMDes untuk menggunakan lahan tersebut sebagai jalan. Setelah mendapat persetujuan secara lisan, ia mulai mengerjakan proyek tersebut.
"Saya minta pinjam pakai, ya tidak apa-apa, dia bilang gitu. Terus rencananya akan saya tambah yang utara itu buat jalan. Setelah itu saya distop oleh pihak kelurahan. Saya dipanggil, terus ada musyawarah, saya tidak tahu apa isinya, tapi akhirnya saya dibolehkan lagi. Terus saya garap lagi, eh kok masalah lagi," ujarnya, Sabtu (1/3/2025).
Baca Juga: Dari 'Telpon Allah' Hingga Bubar, Kisah Jemaah Aolia dan Mbah Benu di Gunungkidul Berakhir
Suroso mengaku tidak mengetahui bahwa merubah bentuk tanah kas desa harus mendapat izin langsung dari Sri Sultan Hamengkubuwono. Ia hanya diberitahu bahwa tanah tersebut memang tanah kas desa, tetapi tidak ada informasi lebih lanjut mengenai aturan perubahan bentuknya.
"Pak Y (dirut BUMKal) sudah bilang kalau itu tanah kas desa, tapi saya tidak dikasih tahu kalau ada larangan mengubah bentuknya, apalagi harus izin Sultan," tambahnya.
Jalan yang dibangun Suroso sebenarnya sudah mulai dikerjakan sejak akhir tahun lalu. Ia beralasan bahwa akses jalan sangat dibutuhkan warga sekitar, terutama untuk keperluan pembangunan rumah yang selama ini memerlukan biaya tinggi karena sulitnya pengangkutan material.
"Saya buat jalan itu karena kalau mau bangun rumah di sini, pengeluarannya bisa dua kali lipat untuk angkut material. Jadi karena boleh dibangun jalan, ya akhirnya saya buat," katanya.
Suroso juga menyinggung bahwa di lokasi tersebut terdapat sebuah gua yang rencananya akan dijadikan jalur wisata. Ia khawatir jika tidak segera dibangun jalan, maka tanah tersebut akan digarap untuk kepentingan wisata.
Baca Juga: Gunungkidul Sulap Sampah Jadi Bahan Bakar Semen, TPAS Wukirsari Diperbarui Fungsinya
Namun, tanggal 27 Januari 2025 lalu dia mendapat surat teguran dari Dinas Pertanahan Dan Tata Ruang (Kundha Niti Mandala Sarta Tata Sasana) DIY yang sitandatangani oleh Kepala, BAG Adi Bayu Kristanto, S.H., M.Hum.
Surat itu berbunyi ;
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Menjelajahi Desa Wisata Nglanggeran: Desa Wisata Terbaik Dunia
-
Berencana Liburan ke Keraton Yogyakarta? Ini Harga Tiket dan 5 Pengalaman Unik yang Didapat
-
Liburan ke Gunungkidul? Jangan Sampai Salah Pilih Pantai! Ini Dia Daftarnya
-
3 Gempa Berkekuatan Lebih dari Magnitudo 5 Guncang Indonesia Kurang dari Sehari
-
Kenali Ciri-Ciri Rip Current, Arus Kuat Pantai Drini yang Seret Belasan Siswa SMP Mojokerto
Terpopuler
- Dosen Asal Semarang Tewas Bersimbah Darah di Kamar Kos Sleman, Ini Kata Polisi
- 7 Produk Skincare Pemutih Wajah Recommended Bersertifikat BPOM
- Akal Bulus Demi Raih Piala Asia U-17 2025: Arab Saudi Main dengan '12 Pemain'?
- Pemain Sinetron Inisial FA Ditangkap Kasus Narkoba, Siapa?
- 5 Rekomendasi Serum Mencerahan Wajah: Tersedia di Indomaret, Harga Mulai Rp18 Ribuan
Pilihan
-
Gyukatsu Kyoto Katsugyu Hadir di Tangsel: Sensasi Daging Lumer di Mulut, Autentik Kyoto!
-
Sengketa PSU Siak Berlarut-larut: Jangan sampai Nafsu Berkuasa Merusak Sosial Ekonomi
-
Diisi Tokoh Top Dunia! Danantara Masih Mandul, Tajinya Belum Terlihat
-
Sosok Mbok Yem, 'Penjaga' Gunung Lawu dan Warungnya yang Legendaris
-
Ormas 'Obok-obok' Proyek Pabrik BYD, BKPM: Ini Citra Buruk, Indonesia Seolah Jadi Sarang Preman
Terkini
-
Guru Besar UGM Terduga Pelaku Kekerasan Seksual Diperiksa Awal Mei, Kampus Bergerak Cepat?
-
PR Menumpuk Meski WTP 15 Kali, Pemda DIY Didesak Benahi Dana Hibah dan Penyaluran Dana Bergulir
-
Polemik Ijazah Jokowi, UGM Buka Suara Soal Komunikasi dengan Polisi
-
Pria di Indekost Sleman Terkonfirmasi Alumni S2 UGM, Ini Penjelasannya
-
Misteri Kematian Dosen Asal Semarang di Sleman: Polisi Periksa 4 Saksi, Tunggu Hasil Forensik