Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 04 Maret 2025 | 18:56 WIB
Ilustrasi deflasi

SuaraJogja.id - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Yogyakarta mencatat deflasi dua bulan berturut yakni Januari dan Februari 2025 di Kota Gudeg. Hal itu dipengaruhi sejumlah diskon kebutuhan rumah tangga yang diberikan pemerintah. 

Kepala BPS Kota Yogyakarta, Mainil Asni menuturkan pada bulan Februari 2025, Kota Yogyakarta mengalami deflasi sebesar 0,85 persen dibandingkan Januari 2025. Jika dibandingkan dengan Februari 2024, inflasi tercatat sebesar 0,11 persen dan secara tahun kalender Januari-Februari 2025, terjadi deflasi sebesar 1,20 persen.

Diungkap Mainil, penurunan harga terbesar terjadi pada kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga. Pada kategori itu mengalami deflasi sebesar 6,34 persen dengan andil 0,92 persen terhadap total deflasi bulan Februari.
 
"Penurunan ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang memberikan diskon tarif listrik. Jika sebelumnya diskon hanya berlaku bagi pelanggan prabayar, maka pada Februari 2025 berlaku juga bagi pelanggan pascabayar. Hal ini berdampak signifikan terhadap angka inflasi," ungkap Mainil, dalam keterangannya, Selasa (4/3/2025).

Sementara itu, ada beberapa komoditas yang mendorong inflasi tahunan. Meliputi emas perhiasan, kopi bubuk, iuran pembuangan sampah, sepeda motor, sigaret kretek mesin, mobil, bahan bakar rumah tangga, minyak goreng, serta cabai rawit. 

Baca Juga: Selesaikan Persoalan Sampah, Pemkab Bantul Dorong Publik Turut Berpartisipasi Secara Aktif

Ditambahkan Mainil, bahwa tren deflasi ini telah terjadi selama dua bulan berturut-turut. Pada Januari 2025, deflasi tercatat sebesar 0,36 persen, dan pada Februari menjadi 0,85 persen, yang merupakan angka terendah dalam beberapa tahun terakhir.

"Kami akan terus memantau perkembangan harga terutama menjelang lebaran. Jika diperlukan, Pemerintah Kota Yogyakarta pasti langkah-langkah intervensi tambahan akan diambil untuk menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat," ujarnya.

Dia menuturkan menjelang Lebaran secara pola inflasi akan meningkat. Salah satunya dibarengi dengan harga transportasi yang mengalami kenaikan. 

"Namun, kami masih perlu melihat perkembangan lebih lanjut, terutama karena ada kebijakan pemerintah terkait diskon transportasi udara," tuturnya.

"Saat ini, kami belum tahu secara pasti seberapa besar diskon yang diberikan, kapan mulai diberlakukan, dan berapa lama durasinya," imbuhnya.

Baca Juga: Sampah Dikosongkan, Pemkot Jogja MulaI Lakukan Penjagaan di Seluruh Depo

Selain transportasi, beberapa komoditas bahan pangan juga mulai menunjukkan tren kenaikan harga. Berdasarkan pemantauan yang dilakukan bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) pekan lalu, sejumlah bahan pokok sudah mengalami kenaikan meskipun belum signifikan.

"Beberapa komoditas seperti telur ayam, minyak goreng, dan cabai rawit mulai mengalami kenaikan harga. Walaupun belum terlalu tinggi, pergerakan ini patut diwaspadai," tandasnya.

Load More