SuaraJogja.id - Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, mengambil langkah tegas dengan menolak pengadaan mobil dinas baru dan membatalkan anggaran seragam ASN. Anggaran tersebut akan dialihkan untuk memperbaiki Alun-alun Wonosari dan infrastruktur jalan kabupaten yang masih membutuhkan perbaikan.
Keputusan ini diambil setelah Bupati Endah melakukan apel pagi dan langsung meninjau Alun-alun Wonosari bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Harry Sukmono Kepala Dinas Pekerjaan Umum Rakhmadian, dan Sekda Gunungkidul, Sri Suharyanta. Hal ini perlu segera dilakukan karena akan digunakan untuk Idul Fitri.
"Tahun lalu saat salat Idul Fitri, banyak warga mengeluhkan kondisi lapangan yang berbatu sehingga tidak nyaman. Saya instruksikan agar perbaikan dilakukan paling lambat minggu ini, bekerja sama antara Dinas Lingkungan Hidup dan PU," ujar Endah, Senin (10/3/2025).
Selain memperbaiki kondisi lapangan, pemerintah daerah juga berencana menata drainase, menstandarkan tiang bendera untuk persiapan peringatan 17 Agustus, serta merapikan area sekitar pohon beringin yang akarnya mulai tinggi.
Endah menegaskan bahwa jika anggaran perbaikan alun-alun masih kurang, dana yang semula dialokasikan untuk pembelian mobil dinas Bupati dan Wakil Bupati akan digunakan untuk menyempurnakan renovasi alun-alun.
"Kami tidak akan membeli mobil dinas baru, dan anggarannya akan dialihkan ke alun-alun atau untuk perbaikan jalan kabupaten yang menjadi kewenangan kita. Hal ini lebih penting dibandingkan pengadaan kendaraan baru," tegasnya.
Menurutnya meskipun pada periode bupati sebelumnya, yaitu masa Bupati Sunaryanta juga tidak ada pengadaan mobil baru namun dia menilai mobil dinas yang lama masih sangat layak digunakan. Sehingga pos anggarannya bisa dialihkan ke program lain yang bersentuhan dengan masyarakat.
Selain itu, anggaran seragam ASN yang sebelumnya telah masuk dalam perencanaan dengan nilai sekitar Rp3,2 miliar juga dibatalkan. Menurutnya, pembelian seragam bisa ditunda dan dana tersebut lebih baik digunakan untuk prioritas pembangunan yang lebih mendesak.
"Hal-hal yang belum mendesak dan masih bisa ditunda, ya kita tunda. Anggaran seragam ini lebih baik dialokasikan untuk sesuatu yang lebih bermanfaat bagi masyarakat," tambahnya.
Baca Juga: Pendidikan Gratis di SMPN 1 Paliyan Tercoreng: Komite Sekolah Diduga Lakukan Pungutan Liar
Keputusan ini sejalan dengan visi misi dan program prioritas Endah-Joko, yang menekankan efisiensi anggaran dan pembangunan yang berorientasi pada kebutuhan warga
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
10 Model Gelang Emas 24 Karat yang Cocok untuk Pergelangan Tangan Gemuk
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
-
Filosofi Jersey Anyar Persija Jakarta: Century Od Glory, Terbang Keliling JIS
-
Braakk! Bus Persib Bandung Kecelakaan di Thailand, Pecahan Kaca Berserakan
-
5 Rekomendasi HP Realme RAM 8 GB Memori 256 GB di Bawah Rp 4 juta, Pilihan Terbaik Juli 2025
Terkini
-
Misteri Kemeja Putih Jokowi di Reuni UGM: Panitia Angkat Bicara!
-
Gertak Balik! Sahabat Jokowi Geram Dituduh Settingan, Ungkap Sudah Diperiksa Polisi
-
5 Curhatan Jokowi di Depan Alumni UGM: Serangan Tak Cuma Ijazah, Merembet Sampai KKN Fiktif
-
Masih Sakit, Jokowi Paksakan Diri ke Reuni UGM: Kalau Nggak Datang Nanti Rame Lagi!
-
Tiba di UGM, Jokowi Tebar Senyum di Reuni Guyub Rukun, Nostalgia di Tengah Badai Ijazah Palsu