SuaraJogja.id - Dinas Pariwisata (Dispar) DIY mengambil langkah strategis dalam memperkuat wisata pendidikan dengan memastikan kesiapan destinasi sesuai standar optimal serta meningkatkan promosi ke daerah yang masih mengizinkan study tour. Inisiatif ini diambil sebagai respons terhadap kebijakan beberapa daerah yang melarang kegiatan study tour.
Kepala Dispar DIY, Imam Pratandi, mengungkapkan bahwa kebijakan yang diambil oleh Gubernur Jawa Barat didasarkan pada evaluasi praktik study tour di sekolah-sekolah di wilayah tersebut.
"Langkah yang diambil Gubernur Jawa Barat bertujuan untuk mengurangi praktik yang kurang sesuai dalam penyelenggaraan study tour di sekolah-sekolah sebelum kegiatan ini kembali diperbolehkan," ujar Imam dikutip dari Harianjogja.com, Senin (10/3/2025).
Sebagai daerah yang dikenal sebagai kota pendidikan dengan banyak destinasi wisata edukatif, DIY melihat pentingnya pengembangan paket wisata pendidikan tematik.
"Kami ingin memastikan bahwa study tour yang dilakukan oleh sekolah-sekolah dari luar DIY dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan pendidikan," jelas Imam.
Paket wisata pendidikan ini nantinya akan diperkenalkan kepada pemerintah daerah di luar DIY serta sekolah-sekolah melalui berbagai kegiatan promosi seperti travel dialog, table top, dan event lainnya.
Selain itu, Imam menegaskan bahwa destinasi wisata pendidikan, termasuk atraksi di desa wisata seperti kegiatan menanam padi, berkebun, peternakan sapi/kambing, hingga pengamatan burung, harus memenuhi standar pelayanan optimal guna meningkatkan pengalaman wisatawan.
Untuk meningkatkan daya tarik wisata pendidikan DIY, Dispar DIY juga akan mengoptimalkan promosi ke sekolah-sekolah dan Dinas Pendidikan di berbagai provinsi di luar Jawa Barat.
"Upaya ini akan dilakukan melalui kolaborasi antara Pemda DIY, pemerintah kabupaten/kota, serta para pelaku industri pariwisata seperti GIPI [Gabungan Industri Pariwisata Indonesia], PHRI [Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia], ASITA [Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia], dan lainnya," tutup Imam.
Baca Juga: Intensitas Merapi Meningkat 134 Kali Lava Berguguran dalam Seminggu, Warga Diminta Waspada
Dengan strategi ini, DIY berupaya mempertahankan posisinya sebagai destinasi utama wisata pendidikan di Indonesia, sekaligus memastikan kegiatan study tour tetap berlangsung secara optimal dan berkualitas.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik