SuaraJogja.id - Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengusulkan kebijakan Work From Anywhere (WFA) diperpanjang hingga arus balik Lebaran. Hal ini penting dilakuka untuk mengantisipasi kemacetan mengingat terjadi pergerakan 146 juta penduduk Indonesia yang mudik pada Lebaran 2025 ini.
"Jadi selama Lebaran 2025 kami melakukan survei, itu kurang lebih ada sekitar 146 juta penduduk Indonesia yang akan melakukan perjalanan selama libur Lebaran," papar Dudy di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Rabu (12/3/2025).
Menurut Dudy dari 146 juta pergerakan manusia, 33 persen pemudik merayakan Idul Fitri dan 66 persen lainnya karena alasan liburan. Karenanya dibutuhkan tambahan WFA untuk memecah kemacetan karena pemudik diperkrakan sudah mulai berangkat pada 21 Maret 2025.
Terlebih pada 29 Maret 2025 mendatang juga ada libur Nyepi. Sehingga perjalanan mudik ini tak hanya dilakukan umat Muslim namun juga umat beragama lainnya.
Baca Juga: BKD DIY Ingatkan WFA Bukan Libur, ASN Diminta Tetap Beri Pelayanan Prima
"Makanya kami mengusulkan ada WFA untuk biar kami bisa mendistribusikan perjalanan pemudik atau yang berlibur sehingga tidak menumpuk di tiga hari," tandasnya.
Menhub menambahkan, perpanjangan WFA diperlukan karena cuti bersama ASN berlangsung mulai 28 Maret hingga 7 April 2025. Sedangkan jadwal WFA bagi ASN berlaku mulai 24-27 Maret 2025.
Namun seberapa lama perpanjangan WFA pada masa arus balik Lebaran masih diusulkan Menhun ke Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi Bekasi (Kemenpan RB). Hal itu masih dalam masa pembahasan dan belum bisa diumumkan kepada publik.
"Belum bisa diumumkan (tanggalnya) karena mereka sedang menghitung, punya parameter sendiri dalam memberikan kebijakan dari program WFA," ungkapnya.
Sementara Gubernur DIY, Sri Sultan HB X mengungkapkan Pemda DIY melakukan sejumlah persiapan menyambut tinggina jumlah pemudk saat Lebaran. Kesiapan sudah dilakukan sejak 6 Maret 2025
Baca Juga: Hujan Es Guyur Kota Jogja dan Sleman, Ukurannya Sebesar Batu Kerikil
"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, ya bicara stok [pangan] sebagainya kan kita juga tidak ada masalah. Angkutan juga sudah kita koordinasikan untuk mengamankan seluruh warga masyarakat yang keluar masuk jogja," tandasnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
ASN DKI Wajib Naik Angkot Tiap Rabu, Ojol di Jakarta Terancam Kehilangan 40 Persen Penumpang?
-
24 Tahun Jadi Honorer, Kakek Ini Resmi Jadi ASN, Tahun Depan Langsung Pensiun
-
Asosiasi Sayangkan Kebijakan Gubernur DKI Tak Masukan Ojol Dalam Daftar Angkutan Umum Wajib Bagi ASN
-
Ngadu ke DPR, Wamendagri Bongkar Sejumlah Daerah Lantik ASN di Luar Aturan
-
Mahasiswa Amikom Yogyakarta Angkat Isu Budaya dan Kelompok Marginal di Karya Dokumenter Terbaru
Terpopuler
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Bisa Jadi Pelabuhan Baru Ciro Alves pada Musim Depan
- 5 Rekomendasi Body Lotion Lokal untuk Mencerahkan Kulit, Harga Mulai Rp17 Ribu
- Cyrus Margono Terancam Tak Bersyarat Bela Timnas Indonesia di Piala AFF U-23 2025
- Rangkaian Skincare Viva untuk Memutihkan Wajah, Murah Meriah Hempas Kulit Kusam
- Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp70 Jutaan: Lengkap dengan Spesifikasi dan Estimasi Pajak
Pilihan
-
Wahana Permainan di Pasar Malam Alkid Keraton Solo Ambruk, Ini Penjelasan EO
-
Nasib Muhammad Ferarri dan Asnawi Mangkualam Lawan MU Masih Abu-Abu, PSSI Angkat Bicara
-
BREAKING NEWS! PSIS Semarang Depak Gilbert Agius, Ini Penyebabnya
-
11 Rekomendasi HP 5G Murah Harga di Bawah Rp 4 Juta Terbaru dan Terbaik April 2025
-
Kafe Bertebaran, Angkringan Bertahan: Kisah Ketahanan Budaya di Jogja
Terkini
-
Sengketa Tanah Mbah Tupon Viral, Polda DIY Periksa Tiga Saksi
-
Niat Nyolong di Sleman, Pria Ini Malah Kena Batunya, Warga Gercep Amankan Pelaku
-
Link DANA Kaget Hari Ini, Bisa untuk Berbelanja Online di Akhir Bulan
-
Lansia di Sleman Membludak, Pemkab Resmikan Sekolah Khusus agar Tetap Produktif
-
'Ora Tak Kasih Tahu Sekarang' Sekda DIY Bungkam Soal Jadwal Baru Pengosongan ABA