SuaraJogja.id - Isu mundurnya Menteri Perekonomian Sri Mulyani Indrawati (SMI) dari jabatannya santer terdengar di media sosial (medsos). Bahkan memicu spekulasi dan perhatian publik secara luas.
Ekonom UGM, Evi Noor Afifah pun ikut menyoroti isu tersebut. Evi menyatakan bila Sri Mulyani benar-benar mundur dari jabatannya, maka dikhawatirkan bisa berpengaruh pada anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
"Yang mungkin membuat pasar [perekonomian Indonesia] tetap tenang adalah karena Bu SMI masih bertahan di kabinet. Saya tidak bisa membayangkan jika tiba-tiba Bu SMI mundur" papar Evi dalam EB Journalism Academy di FEB UGM Yogyakarta, Jumat (14/3/2025).
Jika benar SMI mundur, dirinya sebagai akademisi merasa tidak punya harapan terhadap perekonomian Indonesia. Evi menyatakan, sejumlah pihak yang berkecimpung di sektor ekonomi masih semangat dan berpikir positif akan perekonomian negara ini karena masih ada SMI yang ikut masuk ke kabinet Merah Putih.
Sebab menjelang pembentukan kabinet Merah Putih Prabowo Subianto pada Oktober 2024 lalu, banyak pihak bahkan merasa was-was dan bertanya-tanya siapa yang menjabat sebagai Menteri Keuangan. Apalagi selama menjabat sebagai Menteri Keuangan sejak era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Joko Widodo dan saat ini Prabowo Subianto, SMI dinilai mampu mengakomodasi keinginan presiden dan di sisi lai juga memiliki peran untuk menjaga stabilitas.
"Jadi, beliau [SMI] memiliki kekuatan untuk tetap mempertahankan kebijakan agar tidak terlalu menyimpang. Tugasnya memang kemudian berat sekali," tandasnya.
Evi menambahkan, sektor perbankan adalah salah satu sektor yang paling sensitif bila ada perubahan kebijakan pemerintah. Sektor ini sangat mudah terpengaruh, sehingga mungkin akan ada reaksi di sana bila benar SMI mundur dari jabatannya
IHSG bisa mengalami penurunan dengan adanya isu mundurnya SMI. Hal itu akan memengaruhi ekspektasi publik dan sentimen yang berkembang tidak akan positif.
"Jika IHSG merah maka akan mempengaruhi ekspetasi warga," ujarnya.
Sementara terkait permintaan SMI agar tidak terburu-buru dalam menanggapi defisit APBN 2025, Evi menilai hal itu bisa saja terjadi. Sebab berdasarkan dashboard Kementerian Keuangan, mereka memiliki simulasi yang digunakan untuk perencanaan.
Berita Terkait
-
Silsilah Keluarga Sri Mulyani, Orang Tuanya Berjasa Besar di Dunia Pendidikan
-
Sri Mulyani: Sosok Menteri Keuangan Tiga Era Pemerintahan, Mendadak Diisukan Mundur
-
Sri Mulyani: Dari IMF hingga 4 Kali Jadi Menteri, Benarkah Akan Mundur dari Kabinet Prabowo?
-
Heboh Diisukan Mundur, Sri Mulyani Ternyata Miliki Harta Nyaris Rp80 Miliar
-
Diisukan Mundur, Sri Mulyani Tercatat Punya Utang Rp 9 Miliar
Terpopuler
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Dukung Penyidik Tahan Nikita Mirzani, Pakar Justru Heran dengan Dokter Reza Gladys: Kok Bisa...
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
- Media Asing Soroti Pernyataan Maarten Paes Soal Kualitas Emil Audero
Pilihan
-
Baru 2 Bulan, Penjualan Denza D9 Sudah Kalahkan Alphard di Indonesia
-
Saham BJBR Anjlok, Aksi Jual Marak Usai Dirut dan Corsec Terjerat Korupsi Dana Iklan Bank BJB
-
Owner Wong Solo Grup Laporkan Pengusaha Asal Bekasi dalam Kasus Penipuan Investasi
-
Sosok Widi Hartoto Corsec Bank BJB Tersangka Kasus Korupsi Iklan, Punya Harta Miliaran Rupiah
-
Kembali Difitnah Soal Kirim Utusan ke PDIP, Jokowi: Diam dan Senyumin Aja
Terkini
-
Papua Global Spices, UMKM Papua Barat yang Sukses Tembus Pasar Dunia Berkat BRI
-
Jogja Masuk 11 Besar, OJK Terima 58 Ribu Lebih Aduan Kejahatan Keuangan
-
Pelaku Pembakaran Gerbong di Stasiun Yogyakarta Jadi Tersangka, KAI Alami Kerugian Rp 6,9 Miliar
-
Cakupan Kepemilikan Dokumen Kependudukan Bantul Capai Target Nasional
-
Pertama di Indonesia, Wamenkop Resmikan Koperasi Merah Putih Gapoktan Sidomulyo di Sleman