SuaraJogja.id - Jalan Tol Jogja-Solo Segmen Prambanan-Tamanmartani bakal dibuka fungsional pada Lebaran 2025 nanti. Sejumlah pengaturan disiapkan untuk operasional tersebut.
Kasat Lantas Polresta Sleman, AKP Mulyanto menuturkan exit tol Tamanmartani itu bakal mulai dibuka H-7 Lebaran.
Pada arus mudik, jalur tersebut hanya diterapkan satu arah menuju Jogja saja.
Kemudian pada arus balik, penerapan arus lalu lintas dibuat sebaliknya atau searah menuju ke Klaten.
Baca Juga: Jutaan Orang Diprediksi Melintas Sleman saat Lebaran, Infrastruktur Jalur Alternatif Dipersiapkan
Dia memastikan segmen tersebut hanya diperuntukkan bagi kendaraan golongan I.
"Jadi pada H-7 itu hanya dilakukan untuk kendaraan Golongan I yang menuju arah Jogja. Kemudian untuk arus baliknya, sebaliknya. Hanya diperuntukkan untuk kendaraan Golongan I saja," kata Mulyanto pada Kamis (20/3/2025).
Disampaikan Mulyanto, secara operasional Tol Jogja-Solo Segmen Prambanan-Tamanmartani belum akan dibuka penuh selama 24 jam. Melainkan dibuka hanya fungsional pada pukul 06.00-17.00 WIB.
"Hanya untuk pagi siang-sore ya, malam ditutup. Lalu kecepatan 40 km/jam," ucapnya.
Selain itu, kata Mulyanto, segmen Prambanan-Tamanmartani juga baru akan dibuka ketika Exit Tol Prambanan mengalami kepadatan kendaraan.
Baca Juga: Bus Dilarang Melintas Kota Jogja untuk Cegah Macet saat Lebaran? Begini Penjelasan Wali Kota
Kemudian, pihaknya juga bakal menyiapkan bundaran sementara di area exit tol Tamanmartani.
Bundaran tersebut berfungsi untuk memecah arus lalu lintas dari arah selatan maupun arus lalu lintas yang datang dari arah utara.
"Jadi dari exit tol itu tidak diperkenankan ke utara. Dari exit tol semua wajib ke kiri. Kendaraan yang mau ke utara bisa melalui bundaran itu, sementara," tuturnya.
"Sementara yang ke selatan atau mungkin mau ke Klaten melalui Tulung itu bisa langsung ke arah selatan," imbuhnya.
Ada Tiga Indikator
Mulyanto mengatakan ada tiga indikator rekayasa lalu lintas yang bakal disiapkan untuk pengaturan lebih lanjut di Exit Tol Tamanmartani. Indikator itu berupa bendera hijau, kuning dan merah.
Dia memaparkan untuk bendera hijau berarti kendaraan yang melintas di exit tol Tamanmartani sudah mencapai panjang satu kilometer. Dalam kategori ini arus lalu lintas masih tergolong lancar dan terkendali.
Lalu untuk bendera kuning berarti kendaraan di exit tol Tamanmartani telah mencapai jarak dua kilometer.
Jika indikator ini muncul, maka arus lalu lintas sudah tergolong dalam kategori hati-hati dan mulai disiapkan rekayasa lalu lintas.
Sedangkan untuk indikator bendera merah dapat diartikan kepolisian yang akan segera melakukan rekayasa lalu lintas. Dalam hal ini berupa penarikan kendaraan dari arah tol.
"Bendera merah ini berarti sudah kita harus memulai rekayasa atau penarikan. Dengan cara kami koordinasi dengan Jawa Tengah, dalam hal ini Satlantas Polresta Klaten untuk menutup arus yang menuju ke Exit Tol fungsional Tamanmartani, untuk dialihkan atau dialirkan ke Exit Tol Jogonalan atau Prambanan," ujarnya.
Sistem Buka Tutup Diberlakukan
Ditlantas Polda DIY bakal memberlakukan sistem buka tutup pada Gerbang Tol Prambanan.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kemacetan di ruas yang bakal dibuka secara fungsional tersebut.
"Kita akan membelakukan buka tutup di GT [gerbang tol] Prambanan, di mana GT Prambanan yang akan mengarah ke Tamanmartani," kata Dirlantas Polda DIY Kombes Pol Yuswanto Ardi, saat ditemui di Mapolda DIY, Kamis (20/3/2025).
Ardi menuturkan skema buka tutup itu bakal diterapkan dengan beberapa parameter tertentu.
Salah satu yang utama yakni ketika jumlah kendaraan mencapai level maksimum 800 kendaraan per jam.
"Apabila itu sudah melewati batas tersebut maka seluruh kendaraan akan kita keluarkan di exit Prambanan untuk menuju ke Jalan Solo. Namun semasa masih di bawah 800 [kendaraan per jam], maka kita akan terus selanjutkan ke exit Tamanmartani," ungkapnya.
Skema itu diterapkan mengingat exit tol Tamanmartani akan bertemu dengan Jalan LPMP yang merupakan jalan dengan kapasitas yang terbatas.
Dari catatan kapasitas jalan LPMP hanya lebih kurang 1.500-1.600 kendaraan per jam.
"Saat ini pun existing sudah dilalui oleh kurang lebih sekitar 800 kendaraan per jam. Sehingga hanya ada alokasi 800 [kendaraan] untuk arus lalu lintas yang berasal dari jalan tol," ujarnya.
Disampaikan Ardi, pihaknya juga telah memasang CCTV dengan dilengkapi fitur traffic counting di exit tol Tamanmartani.
Ketika sudah mendekati 1.600 artinya gerbang tol yang ada di Prambanan untuk lakukan pengalihan.
"[Exit tol] Tamanmartani kalau kendaraannya padat kita akan alihkan ke jalur exit tol Prambanan yang nanti akan bertemu di Jalan Solo itu masih wilayah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Ketika lancar tetap akan kita buka," tuturnya.
Antisipasi ini, kata Ardi dilakukan untuk mencegah skema 'bottleneck' lalu lintas atau penyempitan jalan yang menyebabkan kemacetan.
"Intinya di jalur jalan tol tidak boleh ada kemacetan karena jalur jalan tol ini infrastruktur pendukung untuk warga masyarakat seperti misalkan restoran, rumah sakit, maupun stasiun pengisian bahan bakar kan terbatas," ungkapnya.
"Jadi secara logika lebih baik kita arahkan meskipun sedikit agak tersendat. Kalau di jalan arteri itu lebih mendukung kepenuhan masyarakat, mereka bisa dengan cepat mencari tempat-tempat yang seperti yang saya sebutkan tadi," tambahnya.
Selain itu, Ardi juga menyiapkan pos yang bersifat mobile dan statis. Termasuk membentuk enam tim urai yang akan dilakukan patroli mobile terutama di kawasan Yogyakarta bagian timur.
"Termasuk kita tidak lupa untuk melakukan rekayasa di jalur menuju dalam kota dan yang pastinya untuk kegiatan-kegiatan rekayasa arus lalu lintas di pusat tujuan wisata masyarakat di Yogyakarta. Kita sudah punya cara bertindak yang mudah-mudahan bisa cukup signifikan mengurai kepadatan arus lintas," ujar dia.
Berita Terkait
-
Obat-obatan yang Wajib Anda Persiapkan Agar Perjalanan Mudik Anda Aman dan Nyaman
-
Titik Rawan Kecelakaan di Jawa Barat, Pemudik Wajib Waspada Jika Melintas
-
Hindari Kepadatan! Polres Bogor Berlakukan One Way dan Ganjil Genap di Puncak Lebaran
-
8 Rekomendasi Tempat Wisata di Sumut untuk Libur Lebaran 2025, Lengkap dengan Tiket Masuknya
-
Zeneos Ionity Diperkenalkan di Lebaran Fair 2025, Ideal untuk Motor Listrik
Terpopuler
- Manajer Jelaskan Emil Audero Terkesan 'Hilang' dari Timnas Indonesia
- Viral Ormas Pemuda Pancasila Segel Pabrik Diduga Karena Tidak Mau Bayar Setoran
- Bocoran Harga Infinix Note 50 Pro Plus, Siap Debut pada 20 Maret
- Lebih Murah dari Aerox tapi Lebih Bertenaga dari CRF150L, Intip Pesona Motor Listrik Ultraviolette!
- Proyektil Peluru Ditemukan di Tempurung Kepala dan Tenggorokan, Penembak 3 Polisi Orang Terlatih?
Pilihan
-
Arab Saudi Kalahkan China, Posisi Timnas Indonesia Semakin Rawan
-
Instagram Kevin Diks Digeruduk Komentar Usai Gagal Eksekusi Penalti
-
Singgung Penalti Gagal, Ole Romeny Ungkap Borok Kekalahan Timnas Indonesia
-
Rating Pemain Australia vs Timnas Indonesia: Beratnya Pundak Ole Romeny!
-
Ole Romeny Bongkar Awal Petaka Timnas Indonesia Dihajar Australia
Terkini
-
Sempat Ricuh di DPRD DIY, Massa Jogja Memanggil Akhirnya Dipaksa Mundur
-
Massa Jogja Memanggil Lakukan Aksi Vandalisme dan Lempar Sampah ke Gedung DPRD DIY
-
35 KPM di Seyegan Sleman nyatakan mentas dari program PKH
-
APBD Terbatas hingga Tak Bisa Dirikan Gedung, Sekolah Rakyat di Jogja Manfaatkan Bangunan Lama
-
3 Juta Wisatawan Serbu Jogja Lebaran Ini, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas